Abstrak
Banyak masalah kesehatan sering terjadi pada anak usia sekolah, seperti
diare dan kecacingan. Masalah kesehatan tersebut memang tidak dapat dihindari
namun dapat ditekankan dan dikendalikan apabila masyarakat di lingkungan
sekolah terutama siswa tahu, mau dan mampu menerapkan PHBS, salah satunya
adalah menjaga kebersihan diri terutama kebersihan kuku. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku
kebersihan kuku pada siswa/i SDN Meruya Selatan 01 Jakarta Barat.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross
sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa/I kelas IV dan V yang
berjumlah 248 siswa. Besar sampel dalam penelitian ini adalah 84 responden
dengan teknik stratified random sampling. Penelitian ini menggunakan data
primer yang diambil menggunakan kuesioner. Analisis yang digunakan adalah
analisis univariat dan uji chi square sebagai analisis bivariat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki
perilaku kebersihan kuku yang tidak baik (67,4%), pengetahuan rendah (59,3%),
sikap yang positif (53,5%), peran orang tua negatif (72,1%), peran teman sebaya
negatif (69,8%), peran guru negatif (65,1%). Hasil analisis bivariat menunjukkan
terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan, peran orang tua, peran
teman sebaya, dan peran guru dengan perilaku kebersihan kuku (Pvalue 0,000)
serta terdapat hubungan yang signifikan antara sikap dengan perilaku kebersihan
kuku (Pvalue 0,035).
Berdasarkan hasil penelitian, orang tua dan guru dapat memberikan
edukasi, contoh serta melakukan pengawasan mengenai kebersihan diri terutama
kebersihan kuku. Serta pengaktifan kembali program dokter kecil agar murid
dapat merangkul dan mengajak teman sebayanya berperilaku sehat (edukasi
teman sebaya).