Abstrak
60% statistik penyakit bawaan makanan yang ada di berbagai Negara industry disebabkan
oleh buruknya teknik penanganan makanan, dan terjadinya kontaminasi pada saat disajikan di Tempat
Pengolahan Makanan (TPM). Hal ini umumnya disebabkan karena penanganan atau pengolahan yang
tidak higienis dan sanitasi yang kurang memadai.
Penelitian ini dilakukan di SMKN 27 Jakarta dengan sampel siswa-siswi jurusan tata boga
kelas 10 yang berjumlah 143 siswa. Jenis penelitian ini bersifat kuantitatif menggunakan rancangan
studi cross sectional dan uji chi square untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap dengan
perilaku higiene sanitasi pada siswa yang dinilai dari (1) jenis kelamin pada siswa dalam perilaku
higiene sanitasi makanan (2) pengetahuan siswa (3) sikap siswa (4) serta untuk mengatahui gambaran
kelayakan higiene sanitasi yang meliputi: lokasi dan bangunan, fasilitas sanitasi, dapur, ruang makan,
gudang bahan makanan, bahan makanan/makanan jadi, pengolahan makanan, penyimpanan makanan,
penyajian makanan, peralatan dan personal higiene. Instrument yang digunakan yaitu kuesioner dan
lembar observasi.
Hasil analisis univariat pada penelitian ini, kategori terbanyak adalah perilaku higiene sanitasi
makanan yang baik (60,1%), jenis kelamin laki-laki (30,1%), jenis kelamin perempuan (69,9%),
pengetahuan (58,0%), sikap (52,4%), sedangkan untuk hasil observasi kelayakan higiene sanitasi (741)
dengan kategori layak higiene sanitasi. Hasil uji bivariate diperoleh variabel yang berhubungan yaitu
pengetahuan (Pvalue 0,000) PR: 0,588 dan sikap (Pvalue 0,002) PR: 1,891.
Hasil penelitian ini disarankan agar pihak sekolah lebih memfasilitasi sarana prasarana seperti
sarung tangan, masker, sabun, dan himbauan terkait higiene sanitasi yang tertempel pada dinding,
tempat penyimpanan makanan seperti rak-rak untuk penyimpanan makanan jadi, dan loker.