Abstrak
Pengelolaan pengadaan obat era JKN di Instalasi Farmasi RSUD Pasar Minggu mengalami kendala sehingga perlu dianalisa penyebab permasalahan pengelolaan pengadaan obat di rumah sakit dan bagaimana kebijakan rumah sakit dalam mengatasi permasalahan pengelolaan obat pasien sehingga pengeluaran biaya tidak membengkak. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Subyek penelitianiniyaitu 1 kepala instalasi farmasi, 1 petugas pengadaan, dan 1 orang orang petugas farmasi. Variabel penelitian ini adalah formularium RS, Rencana Kebutuhan Obat RS, laporan stock opname, pedoman pengadaan obat. Pengolahan datanya dengan cara wawancara mendalam, lembar observasi dan telaah dokumen terkait. Hasil analisis kualitatif menunjukan bahwa pengelolaan pengadaan obat era JKN di RSUD Pasar Minggu dilakukan sesuai dengan Peraturan Presiden dan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah tentang panduan penggunaan e-catalog, e-purchasing, dan e-logistic. Perencanaan obat di Instalasi Farmasi RSUD Pasar Minggu menggunakan metode konsumsi, formularium rumah sakit, data stock opname yang dilakukan setiap 3 bulan sekali. Hasil analisis kualitatif menunjukan bahwa RSUD Pasar Mingu masih mengalami masalah kekosongan obat karena masalah kososng pabrik sehingga pihak rumah sakit perlu melakukan kerjasama dengan pihak ketiga di luar e-catalog untuk mengatisipasi jika terjadi kembali masalah serupa. Pedoman pengadaan obat di RSUD Pasar Minggu dibagi menjadi beberapa golongan yaitu dengan dana APBD, BLUD, dengan nilai <10.000.000., 10.000.000 - 50.000.000., 50.000.000 - 200.000.000., dan >200.000.000. Dengan ini diharapkan bahwa instalasi farmasi RSUD Pasar Minggu dapat terus meningkatkan komunikasi antar bagian terkait sehingga kegiatan opersional dapat berjalan lancar.