Abstrak
atar Belakang : Aktifitas pelayanan kesehatan rumah sakit menjadikan rumah sakit sebagai penghasil limbah terbesar salah satunya yaitu limbah medis padat hasil dari kegiatan medis yang dilakukan di rumah sakit, salah satu contoh limbah medis padat adalah limbah infeksius yang berpotensi besar menyebabkan pencemaran lingkungan Metode : Desain penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan observasional bertujuan untuk memperoleh hasil analisis kesesuaian Sistem Pengelolaan Limbah Infeksius. Penelitian ini dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi langsung, telaah dokumen, daftar periksa (checklist) dan diskusi dengan pihak terkait, instrument penelitian antara lain panduan wawancara, alat perekam, kamera foto dan jumlah informan dalam penelitian ini berjumlah delapan orang Hasil : Tenaga Sanitarian di Rumah Sakit Umum Persahabatan berjumlah lima yang terdiri dari satu orang Kepala Instalasi dibantu satu koordinator dan 3 orang staf umum Sanitasi dan terdapat satu orang Operator Incinerator, lalu untuk biaya pengelolaan limbah infeksius berasal dari APBN dan badan layanan umum (BLU), Sarana & Prasarana yang dimiliki Rumah Sakit Umum Persahabatan untuk pendukung pengelolaan limbah infeksius adalah SULO untuk transportasinya, SRCL untuk tempat penampungan sementara, tempat sampah kuning dan plastik kuning untuk pewadahan limbah infeksius dan mesin incinerator untuk mengelola limbah infeksius dan untuk Alat Pelindung Diri (APD) terdiri dari masker, helmet, apron, handscoon, sepatu boots, wearpack untuk Operator Incinerator, metode pengelolaan limbah infeksius di Rumah Sakit Umum Persahabatan dimulai dari pemilahan, pewadahan, TPS, transportasi, pengolahan, dan pembuangan akhir, untuk limbah infeksius terbanyak berasal dari ruang perawatan intensif yaitu ruang Haemodalisa. Kesimpulan : Lima M (Man, Method, Material, Money, Machine) sudah sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku Saran : diharapkan untuk melakukan regenerasi operator incinerator, dan diharapkan untuk mempunyai maintanance sendiri khusus untuk mesin incinerator agar tidak menggunakan pihak ke tiga lagi, apabila terjadi kerusakan jadi dapat langsung ditangani