Abstrak
Stres kerja merupakan suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir, dan dapat menyebabkan seseorang tidak dapat berfungsi optimal. Berdasarkan data World Health Organization (WHO), sekitar 450 juta orang mengalami stres kerja dan di Indonesia tercatat sekitar 10% dari total penduduk Indonesia mengalami stres kerja. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan stres kerja pada perawat di IGD RSU Kab. Tangerang tahun 2019. Disain penelitian menggunakan analitik kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan wawancara menggunakan kuesioner Health and Safety Executive (HSE) untuk mengukur tingkat stres kerja sedangkan untuk beban kerja mental menggunakan kuesioner dengan metode National Aeronautics and Space Administration-tas load index (NASA TLX). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-Oktober 2019 dengan besar sampel 41 perawat di IGD RSU Kab. Tangerang. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah sampling jenuh atau total sampling. Hasil univariat menunjukkan stres kerja berada pada tingkat tinggi (93%), umur muda (88%), jenis kelamin laki-laki (61%), masa kerja baru (73%), beban kerja mental (88%), konflik peran rendah (51%), konflik interpersonal tinggi (63%), sistem kerja bershift (93%), lingkungan fisik buruk (56%), aktivitas di luar pekerjaan rendah (51%) dan dukungan sosial rendah (54%). Hasil bivariat menunjukkan variabel yang berhubungan dengan stres kerja, yaitu umur, masa kerja, beban kerja mental, konflik interpersonal dan shift kerja sedangkan yang tidak berhubungan, yaitu jenis kelamin, konflik peran, lingkungan fisik, aktivitas di luar pekerjaan dan dukungan sosial. Oleh karena itu, RS diharapkan dapat membuat kebijakan atau program terkait upaya pencegahan terjadinya stres kerja pada perawat.