Abstrak
Penyakit DBD selalu muncul di Indonesia setiap tahun dan sering menjadi wabah atau kejadian luar biasa (KLB). Hal ini dikarenakan nyamuk Aedes Aegypti tinggal dekat dengan manusia dan habitat perkembang-biakannya banyak di dalam rumah. Cara utama yang dilakukan untuk menanggulanginya dengan menyemprotkan insektisida kimia, namun jika hanya dengan menyemprotkan insektisida, akan timbul nyamuk baru lagi karena jentik masih dibiarkan hidup. Oleh karena itu peneliti mencari alternatif penanggulangan nyamuk Aedes aegypti dengan memutus rantai perkembangan nyamuk mulai dari larvanya dengan menggunakan bahan ramah lingkungan dan kesehatan manusia, yaitu dengan menggunakan ekstrak daun cengkeh sebagai insektisida. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa efektivitas ekstrak daun cengkeh sebagai insektisida terhadap larva nyamuk Aedes aegypti Metode penelitian ini bersifat eksperimen (percobaan laboratorik). Sampel yang yang digunakan sebanyak 480 Larva nyamuk Aedes aegypti. Larva dibagi menjadi 6 kelompok, yang masing-masing kelompok diberi perlakuan berbeda, yaitu diberikan ekstrak daun cengkeh dengan konsentrasi 0,5%, 1%, 1,5%, 2%, 2,5% dan kelompok kontrol yang dimasukkan ke dalam wadah percobaan dengan 4 kali pengulangan. Analisis data yang diamati adalah jumlah larva mati yang dihitung setelah 24 jam. Analisis data menggunakan analisis probit. Pada penelitian ini, hasil percobaan menunjukkan konsentrasi yang efektif dalam mematikan larva adalah konsentrasi 2,5% dengan kematian sebesar 70%. Kemudian LC50 ekstrak daun cengkeh terhadap larva nyamuk Aedes aegypti adalah sebesar 1,5%.