Abstrak
Penyakit pada saluran pernapasan dan paru menempati 3 urutan teratas yang diprioritaskan. Industri pengelasan menghasilkan partikulat yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Dampak pernapasan pada pekerja bengkel las yaitu fungsi paru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan gangguan fungsi paru pada pekerja bengkel las listrik di Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan Tahun 2019. Jenis penelitian ini kuantitatif dengan desain Cross Sectional. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2018 ? Agustus 2019. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan Uji Chi-Square. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pekerja sektor unit bengkel las listrik di Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan yang berjumlah 48 responden dari 29 bengkel las. Hasil analisis menunjukkan bahwa responden yang mengalami gangguan fungsi paru kategori restriksi (25,0%), umur beresiko rendah (64,6%), status gizi kategori tidak normal (37,5%), lama masa kerja >10 tahun (45,8%), tidak menggunakan APD (72,9%). Hasil analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan antara umur dan lama masa kerja dengan gangguan fungsi paru dengan nilai Pvalue 0,000 (<0,05). Tidak ada hubungan antara status gizi (Pvalue 0,743) dan penggunaan APD (Pvalue 1,000). Berdasarkan hasil penelitian disarankan perlu mewajibkan pekerja untuk selalu menggunakan APD saat bekerja terutama menggunakan masker, adanya informasi serta sosialisai terkait dengan bahaya asap las listrik dan berolahraga secara rutin.