Abstrak
Status gizi merupakan salah satu faktor penting dalam mencapai derajat kesehatan yang optimal. Status gizi yang baik pada anak usia sekolah dapat membantu proses perkembangan anak untuk menjadikan bangsa yang berkualitas. Anak berkebutuhan khusus memiliki keterbatasan dalam memperoleh kecakupan kebutuhan zat gizi mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi anak berkebutuhan khusus di SKH Darmawati Arief tahun 2019. Penelitian ini merupakan suatu penelitian kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 100 orang, jumlah sampel yang diambil terdiri dari 70 orang. Pengambilan sampel dengan teknik Accidental Sampling dan melakukan analisis data primer yang diperoleh dari pengukuran langsung dengan alat timbangan dan alat microtoise untuk mengukur status gizi anak dan wawancara menggunakan instrumen kuesioner. Variabel dependen yaitu status gizi indeks IMT/U. Sedangkan variabel independen terdiri dari karakteristik anak, karakteristik Ibu, asupan makanan, dan jenis kelainan. Uji statistik yang digunakan untuk analisis univariat dengan distribusi frekuensi dan analisis bivariat dengan uji Chi square. Hasil univariat pada penelitian ini, sebanyak (57,1%) anak memiliki status gizi normal, (4,3%) sangat kurus, (7,1%) kurus, (17,1%) gemuk, dan (14,3%) obesitas. Hasil bivariat menunjukan hubungan yang signifikan, yaitu perkerjaan Ibu (P-value 0,006), asupan energi (P-value 0,003), asupan protein (P-value 0,016), asupan karbohidrat (P-value 0,038), jenis kelainan (P-value 0,040) sedangkan yang menunjukan tidak ada hubungan signifikan, yaitu umur (P-value 0,598), jenis kelamin (P-value 0,139), tingkat pendidikan Ibu (P-value 0,400), asupan lemak (P-value 0,324). Berdasarkan hasil penelitian perlu dilakukan pemantauan status gizi anak berkebutuhan khusus secara berkala untuk mencegah terjadinya status gizi kurang maupun lebih.