Abstrak
Di Indonesia kekerasan pada anak sudah sangat tidak asing di telinga masyarakat luas. KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) dalam situs resminya menyatakan bahwa kekerasan anak di Indonesia selalu meningkat setiap tahunnya. Kekerasan yang terjadi pada anak akan membuat seorang anak menjadi tumbuh sebagai pribadi yang kurang atau bahkan tidak mencintai dirinya sendiri. Menurut Neff (2003a) self compassion merupakan cara bagaimana individu menyanyangi diri mereka dan menganggap bahwa semua masalah yang mereka hadapi merupakan sesuatu yang positif. Beberapa faktor yang mempengaruhi self compassion seseorang antara lain jenis kelamin, usia, pola asuh dan budaya. Dari faktor yang ada menunjukan bahwa jika terjadi kekerasan pada anak maka self compassion yang terdapat pada diri seseorang akan menurun. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Psychological maltreatment terhadap Self compassion pada remaja. Adapun skala yang digunakan adalah Child Abuse and Trauma Scale (CATS) yang dikemukakan oleh Sanders dan Lausen (1995) sebagai alat ukur Psychological maltreatment dan Self compassion Scale (SCS) yang dikemukakan oleh Neff (2003a) sebagai alat ukur Self compassion. Penelitian ini mengunakan metode penelitian kuantitatif dengan teknik pengambilan sampel penelitian Purposive Sampling. Responden dalam penelitian ini terdiri dari 250 siswa dan siswi salah satu SMK di daerah Jakarta Barat dengan jenjang umur 14-19 tahun. Hasil analisis penelitian ini menunjukan Psychological maltreatment berkontribusi terhadap Self compassion sebesar 9,1% dengan nilai probability values sebesar 0,000 (p<0,005) yang berarti signifikan dengan koefisien beta sebesar 0,302 terhadap Self compassion pada remaja.