Abstrak
Film Uang Panai = Maha(r)l merupakan film bertema komedi romantis yang dibalut dengan latar belakang budaya Bugis-Makassar. Mengisahkan hambatan adat yang dihadapi sepasang kekasih yang ingin menikah yaitu uang panai‟ (uang belanja) yang memberatkan pihak laki-laki karena jumlahnya yang fantastis dan ditentukan berdasarkan status sosial dan pendidikan. Penelitian ini menggunakan paradigma kontruktivisme, yang bertujuan untuk melihat dan mengetahui bagaimana media mengontruksikan realitas pergeseran makna uang panai dalam film Uang Panai = Maha(r)l. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, dan menggunakan metode analisis isi kualitatif, peneliti menggunakan metode ini karena metode ini lebih menekankan isi dan cocok digunakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa ada 8 adegan dalam film Uang Panai = Maha(r)l garapan sutradara Halim Gani Safia dan produser Amril Nuryan yang menggambarkan adanya pergeseran makna uang panai dan dampak yang timbul akibat pergeseran makna tersebut, seperti: (1) perjodohan, (2) kawin lari, (3) utang piutang, (4) menjadi perawan tua karena tidak ada laki-laki yang mampu menyanggupi uang panainya yang terlalu tinggi, (4) timbul steriotipe dimasyarakat tentang perempuan Bugis ?mahal?. Film ini menggambarkan tentang perbedaan pemaknaan uang panai pada zaman dulu dan sekarang. Karena terjadi pergeseran makna film ini memberikan pesan kepada penonton bahwa makna uang panai sebenarnya, yakni: (1) sebagai penghargaan untuk calon istri, yang jumlahnya disesuaikan dengan kemampuan calon suami, (2) sebagai cara untuk menguji kesungguhan, kerja keras, dan tanggung jawab dari calon suami. Penelitian ini diharap dapat memberi kontribusi mengenai teori konstruksi realitas, untuk memperkaya penggunaan pendekatan kualitatif, dan mampu memberi masukkan dan solusi kepada masyarakat khususnya suku Bugis mengenai uang panai sehingga menjadi lebih bijak menyikapi permasalahan uang panai, mengingat tradisi ini mengalami pergeseran makna.