Abstrak
Media sosial Instagram merupakan aplikasi mobile yang memungkinkan
pengguna untuk mengunggah pesan dalam bentuk foto maupun video. Instagram
saat ini tidak hanya sebagai media sosial yang digunakan untuk mengekspresikan
diri, memberikan informasi, dan bersosialisasi di dunia maya. Namun, juga
dimanfaatkan oleh pengguna untuk membeli kebutuhan melalui toko daring
(online shop).
Toko daring di Instagram menawarkan cara belanja yang mudah, cepat
dan praktis. Tak perlu keluar rumah orang dapat menemukan barang yang
diinginkan.Dengan kemudahan tersebut membuat ?ketagihan? belanja,
pengeluaran semakin meningkat sehingga menimbulkan perilaku konsumtif.
Penelitian ini menggunakan paradigma positivisme. Teori yang digunakan
dalam penelitian ini adalah teori S-R (Stimulus Response). Asumsi teori ini adalah
kata-kata verbal (lisan-tulisan), isyarat-isyarat nonverbal, dan gambar-gambar
akan merangsang orang lain untuk memberikan respon dengan cara tertentu.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan
jenis penelitian deskriptif. Penelitian ini tidak sekedar menggambarkan fenomena
tapi telah mencoba menjelaskan mengapa fenomena itu terjadi dan apa
pengaruhnya. Dengan kata lain penelitian ini menjelaskan apakah ada hubungan
antar dua variabel.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, tabel variabel X memperoleh skor
70,69, berarti penggunaan media berada pada kategori sedang dengan dengan
persentase sebesar 52,3%. Tabel variabel Y memperoleh skor 36,14 perilaku
konsumsi pada kategori sedang dengan persentase sebesar 77,3%. Berdasarkan uji
Chi-Square diperoleh nilai Asymptotic Significance sebesar 0,000 Ha diterima
karena kurang dari 0,05, artinya terdapat hubungan yang signifikan antara
penggunaan media sosial Instagram dan perilaku konsumtif remaja.
Penelitian selanjutnya diharapkan agar lebih luas lagi mengkaji mengenai
penggunaan media sosial dan dengan menggunakan metode pendekatan kualitatif
sehingga dapat diketahui alasan-alasan dibalik penggunaan media sosial tersebut.