Abstrak
Permasalahan utama dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana
perbedaan antara panggung depan dan panggung belakang dari seorang selebritis
Instagram bernama Pakhrozi Wilyanwar dan Ayahnya yang bernama Bapak Lili
Sahrowi dibalik konten Instagram dalam akun @pakhroziwily dan hubungan
mereka sebagai sosok ayah dan anak. Panggung depan (front stage) adalah bagian
pertunjukan yang berfungsi mendefinisikan situasi pertunjukan. Panggung
belakang (Back stage) adalah keadaan dimana seseorang berada di belakang
panggung dengan kondisi tidak ada penonton, sehingga dapat dipastikan
seseorang tersebut dapat berperilaku bebas tanpa mempedulikan sikap/peran
dalam sandiwara berikutnya.
Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme yang melihat
realitas seorang subjek dalam hubungannya dengan lawan main di sebuah konten.
Komunikasi massa menjadi konteks komunikasi dalam penelitian ini. Penelitian
ini menggunakan teori dramaturgi dari Erving Goffman sebagai teori utama,
penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan deskriptif, dimana
penelitian ini bertujuan membuat deskripsi perbandingan perilaku subjek dan
hubungan dengan ayahnya di panggung depan dan belakang instagramnya dengan
metodologi pendekatan dramaturgi sebagai dasar metode penelitian.
Hasil dalam penelitian ini menjelaskan bahwa proses dramaturgi
berlangsung dalam hubungan mereka sebagai sosok ayah dan anak. Hal itu dapat
di identifikasi oleh orang-orang disekitar yang mengenal Pakhrozi Wilyanwar
ataupun bapak Lili Sahrowi dengan baik. Panggung depan dilakukan ketika
sedang berperan dalam pembuatan video untuk konten Instagram yang
menyatakan kedekatan antara hubungan ayah dan anak yang sangat erat
selayaknya sahabat atau teman dekat. Sedangkan panggung belakang terjadi saat
Pakhrozi Wilyanwar dan bapak Lili Sahrowi sedang menjalani aktifitas mereka
secara normal sebagai ayah dan anak seperti biasanya yang juga didapatkan
bahwa hubungan antara ayah dan anak diantara keduanya berlangsung harmonis
dan intens. Penelitian serupa kedepannya peneliti sarankan untuk lebih berfokus
pada komunikasi antar pribadi dan menggunakan metodologi fenomenologi agar
hasil observasi lebih maksimal.