Abstrak
Indonesia memiliki berbagai macam budaya, ada budaya asli Indonesia dan ada pula budaya hasil perpaduan dari bangsa lain yang melahirkan sebuah etnis baru di Indonesia, terutama etnis Tionghoa. Etnis Tionghoa dikenal sebagai etnis yang memiliki banyak prestasi di bidang bisnis. Di daerah Tangerang, banyak sekali perusahaan yang dimiliki oleh etnis Tionghoa dan masyarakat pribumi hanya sebagai pegawainya. Hal ini seringkali memunculkan kecemburuan yang dapat menyulut konflik antara etnis Tionghoa dengan masyarakat pribumi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self efficacy dengan toleransi terhadap Etnis Tionghoa. Ada pun teknik sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling dengan responden yang berasal dari seluruh etnis yang ada di Kota Tangerang, kecuali etnis Tionghoa dengan jumlah partisipan dalam penelitian ini adalah 200 orang yang terdiri dari laki-laki dan perempuan dengan usia 17-40 tahun. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan model yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala model likert. Dalam penelitian ini, skala toleransi memakai Tolerance Index (TI) dan skala Self efficacy memakai General Self efficacy Scale (GSE). Hasil penelitian menunjukan bahwa adanya hubungan positif yang signifikan antara Self efficacy dan toleransi dengan Pearson Correlation sebesar 0.211 dan Probability Value di taraf 0.003 (p< 0,01). Ha diterima yang menunjukan adanya hubungan positif yang signifikan antara Self efficacy dengan toleransi keberagaman antaretnis. Semakin tinggi Self efficacy maka semakin tinggi Toleransi keberagaman antar etnis, khususnya etnis Tionghoa.