Abstrak
Seorang guru SLB memiliki tugas yakni untuk mengajarkan dan membimbing murid-murid dengan kompetensi dan motivasi yang baik. Jika tidak memiliki kompetensi, motivasi yang cukup baik, dan tingkat kelelahan yang cukup tinggi, maka hal tersebut akan berpengaruh terhadap kinerja guru SLB dalam menjalankan tugasnya. Guru SLB biasanya akan lebih rentan mengalami kelelahan baik secara emosional, fisik maupun psikis apabila tidak memiliki ketahanan diri yang cukup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh resiliensi terhadap burnout pada guru SLB. Responden pada penelitian ini berjumlah 106 orang yang terdiri dari 28 orang laki-laki dan 78 orang perempuan, Penelitian ini menggunakan skala Resilience Quotient yang disusun oleh Karen Reivich dan Andrew Shatte (2002) yang terdiri dari 56 item dan dimodifikasi oleh peneliti sehingga terdiri dari 28 item dan skala Maslach Burnout Inventory-Educator Survey (MBI-ES) disusun oleh Maslach et al (1996) yang terdiri dari 22 item dan dimodifikasi oleh peneliti sehingga terdiri dari 15 item. Analisa data yang digunakan yaitu regression linear. Penelitian ini diharapkan bahwa guru SLB dapat meningkatkan ketahanan diri agar dapat mengurangi burnout. Berdasarkan hasil penelitian terbukti adanya pengaruh resiliensi terhadap burnout dengan nilai F sebesar 56,444 dan probability value (P < 0,01) yang berarti signifikan. Adapun hasil nilai R Square sebesar 0.352 dengan tingkat signifikansi (P < 0.01) angka tersebut mengandung pengertian bahwa dalam penelitian ini resiliensi memberikan sumbangan efektif sebesar 35.2% terhadap burnout pada guru SLB. Hal ini dapat dikatakan bahwa terdapat 64.8% faktor lain yang mempengaruhi burnout pada guru SLB.