Abstrak
Mohammad Zein Kahfi. Perbedaan Manajemen Konflik Antara Pengurus HIMA BK dan Pengurus BEM FKIP di Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA. Skripsi, Jakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA, 2017. Penelitian ini dilatar belakangi ditemukan kasus salah seorang pengurus lembaga kemahasiswaan yang memiliki manajemen konflik kurang efektif. Pengurus lembaga kemahasiswaan perlu memiliki manajemen konflik yang efektif karena setiap pengurus telah mengikuti pelatihan kepemimpinan pada jenjang kepengurusan. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui Perbedaan Manajemen Konflik Antara Pengurus HIMA BK dan Pengurus BEM FKIP. Penelitian ini menggunakan metode komparatif. Populasi penelitian ini sebanyak 30 mahasiswa pengurus HIMA BK dan sebanyak 20 mahasiswa pengurus BEM FKIP. Sampel sebanyak 50 responden. Teknik sampel yang digunakan adalah teknik sampel jenuh. Berdasarkan hasil perhitungan asumsi Lilifors dengan taraf signifikan 0,05, Pengurus BEM FKIP memperoleh Lhitung sebesar -5,2681 dan Ltabel sebesar 0,190 sedangkan Pengurus HIMA BK memperoleh Lhitung sebesar -4,0208 dan Ltabel sebesar 0,161. Pengujian Hipotesis dilakukan dengan uji T-test Pengurus BEM FKIP didapat Thitung> Ttabel (6,23>2,086) dan Pengurus HIMA BK didapat Thitung> Ttabel (6,23>2,042) dengan nilai Signifikan masing-masing 0,05, yang berarti HI diterima. Oleh karena itu, hasil penelitian ini disimpulkan bahwa ada Perbedaaan Manajamen Konflik antara Pengurus HIMA BK dan Pengurus BEM FKIP di Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA. Kata Kunci: manajemen konflik, pengurus lembaga kemahasiswaan,