Abstrak
Insiden penyakit jantung bawaan ( PJB ) dinegara maju maupun negara berkembang berkisar 6 ? 10 kasus per 1000 kelahiran hidup, dengan rata-rata 8 per 1000 kelahiran hidup. Tujuan : Mengetahui adanya hubungan asupan energi, zat gizi makro (Karbohidrat, Protein, Lemak) dan natrium pasien PJB post operasi dengan Status Gizi IMT/U. Metode : Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian ini adalah semua pasien berusia 5 ? 18 tahun dengan PJB yang telah menjalani operasi di RS. Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta pada 22 juli sampai 15 Agustus 2015. Pengambilan data dilakukan dengan cara mengukur berat badan dan tinggi badan pasien PJB post operasi serta pengajuan pertanyaan food recall 24 jam pada orang tua pasien. Analisa data dilakukan dengan uji korelasi Pearson dan Spearman Rank. Hasil : Pada penelitian ini penarikan sampel menggunakan tehnik purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 35 responden, PJB asianotik berjumlah 25 anak dan PJB sianotik 10 anak. Dari 35 responden yang memiliki status gizi (IMT/U) sangat kurus 25,71%, kurus 14,28%, normal 54,28%, gemuk 2.86%, dan obesitas 2.86%. Uji statistik korelasi Pearson dan Spearman Rank, asupan energi (r = 0.057), karbohidrat (r = 0.390), protein (r = 0.293), menunjukan korelasi rendah dan berpola positif, tidak terdapat hubungan bermakna dan signifikan (p>0,05). Sedangkan asupan lemak (r = -0.240) dan natrium (r = 0.145), menunjukan korelasi sangat rendah dan berpola negatif, tidak ada hubungan bermakna dan signifikan (p>0,05). Kesimpulan : Tidak terdapat hubungan bermakna dan signifikan antara asupan energi, zat gizi makro (karbohidrat, protein, lemak) dan natrium pasien PJB post operasi dengan status gizi (IMT/U) di RS Jantung dan Pembuluh Darah Jakarta. Kata Kunci : Status Gizi (IMT/U), PJB Asianotik dan Sianotik, Energi dan zat Gizi makro.