Abstrak
Kanker payudara merupakan jenis kanker yang sering menyerang kaum wanita menempati peringkat pertama dari 10 jenis kanker yang diderita oleh pasien Rumah Sakit Kanker Dharmais dari tahun 1993-2007 (Susana, dkk 2012). Kanker payudara terjadi karena disebabkan oleh multifaktor antara lain umur, berat badan lebih, pola makan tidak seimbang, riwayat kanker keluarga, dan sebagainya. Penelitian terutama mengenai pola makan terhadap kanker payudara masih jarang dilakukan, oleh karena itu dilakukan penelitian terkait hal tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan umur, status gizi (IMT), pola konsumsi makan, dan suplementasi antioksidan dengan kejadian kanker payudara pada pasien yang terdiagnosis kanker payudara dan bukan penderita kanker payudara di Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta tahun 2015. Penelitian ini menggunakan metode case control study, dengan sampel kasus yaitu pasien wanita RSKD yang berdasarkan hasil pemeriksaan patologi didiagnosis kanker payudara dengan menggunakan teknik Accidental sampling, sedangkan sampel kontrol yaitu karyawan RSKD yang telah melakukan pemeriksaan mamograpi dan atau USG tidak terdiagnosa kanker payudara (payudara normal) dengan dilakukan pencocokan (matching) berdasarkan riwayat keluarga yang menderita kanker. Jumlah sampel penelitian seluruhnya 50 sampel, dengan 25 sampel kasus dan 25 sampel kontrol. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa tidak ada perbedaan umur, status gizi, pola makan sayuran, sumber fitoestrogen, susu dan olahannya, serta tingkat konsumsi vitamin E dengan kejadian kanker payudara antara penderita kanker payudara dan bukan penderita dengan diperoleh nilai p >0,05. Sementara itu, ada perbedaan signifikan pola makan sumber karbohidrat (p 0,000), protein hewani (p 0,016), protein nabati (p 0,003), buah (p 0,027), tingkat konsumsi energi (p 0,006), tingkat konsumsi lemak (p 0,003), tingkat konsumsi vitamin C (p 0,010), dan tingkat konsumsi vitamin D (p 0,003) dengan kejadian kanker payudara antara penderita kanker payudara dan bukan penderita.