Abstrak
Penyebab utama dari terjadinya kegemukan adalah kelebihan asupan energi yang tidak sesuai dengan pengeluaran energi dalam jangka panjang. Kecenderungan kegemukan lebih sering terjadi pada individu yang memiliki gaya hidup dengan tingkat aktifitas ringan serta mengkonsumsi pangan tinggi kalori serta rendah zat gizi mikro. Sejak tahun 2003, gula menjadi sumber energi kedua dari karbohidrat setelah pati menyumbang sebesar 9-27% dari total energi. Tujuan umum dari penelitian ini adalah hubungan antara aktivitas fisik dan asupan energi dari minuman dengan Indeks Massa Tubuh menurut Umur (IMT/U) pada siswa kelas XI SMA Negeri 101 Joglo, Jakarta Barat Tahun 2015. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli dan Agustus 2015 di SMA Negeri 101 Joglo Jakarta Barat. Metode penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Pengambilan sampel dengan teknik systematic random sampling dengan sampel berjumlah 155 siswa. Variabel dependen yaitu Indeks Massa Tubuh menurut Umur (IMT/U) dan variabel independen yaitu besar uang saku, pengetahuan gizi terkait minuman berkalori, frekuensi konsumsi minuman berkalori, aktivitas fisik, asupan energi dari makanan, asupan energi dari minuman, dan total asupan energi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa rata-rata nilai PAL aktivitas fisik responden adalah 1,68 atau memiliki tingkat aktivitas fisik ringan. Rata-rata total asupan energi adalah 2021,82 kkal, rata-rata asupan energi dari makanan 1775,74 kkal, rata-rata asupan energi dari minuman adalah 246,09 kkal dan kontribusi asupan energi dari minuman terhadap total asupan energi adalah 11,82%. Ratarata IMT/U responden adalah 0,54 SD. Ada hubungan (r = 0,657 p = 0,000) antara total asupan energi dengan IMT/U. Ada hubungan (r = -0,604 p = 0,000) antara aktivitas fisik dengan IMT/U. Ada hubungan (r = 0,256p = 0,002) antara asupan energi dari minuman dengan IMT/U. Kata kunci: Aktivitas Fisik, Indeks Massa Tubuh Menurut Umur (IMT/U), Status Gizi, Remaja, Minuman Berkalori, Asupan Energi dari Minuman.