Abstrak
Masalah gizi yang terjadi di Indonesia sering disebut masalah gizi ganda. Disatu sisi, kekurangan gizi dapat menyebabkan berbagai penyakit infeksi, sementara kelebihan gizi dapat memicu munculnya berbagai penyakit degeneratif. Untuk itu, pengetahuan tentang gizi dan kesehatan sangat diperlukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi pada anak usia prasekolah di TK Al-Mardiyyah Jakarta Barat Tahun 2015. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik kuantitatif dengan rancangan penelitian Cross Sectional. Variabel yang diteliti yaitu jenis kelamin, riwayat penyakit infeksi, pendidikan ibu, pengetahuan ibu, pekerjaan ibu, pendapatan keluarga, kebiasaan sarapan pagi, asupan karbohidrat, protein dan lemak. Data yang digunakan adalah data primer yang bersumber dari dari kuesioner orang tua dan lembar food recall 3x24 jam. Sampel dalam penelitian ini adalah total populasi. Teknik sampling yang digunakan adalah sampling jenuh, dimana jumlah sampel sama dengan jumlah populasi yaitu 97 orang. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat (uji Chi Square). Hasil uji univariat menunjukkan sebagian besar responden status gizi baik (67,0%) dan gizi buruk (33,0%), sebagian besar laki-laki (52,5%), anak yang tidak menderita penyakit infeksi dalam 1 bulan terakhir (59,8%), responden berpendidikan tinggi (57,7%), berpengetahuan baik (57,7%), tidak bekerja (90,7%), keluarga dengan pendapatan tinggi (59,8%), anak yang selalu sarapan pagi (76,3%), asupan karbohidrat yang tidak sesuai AKG (74,2%), asupan protein yang tidak sesuai AKG (58,8%) dan asupan lemak yang tidak sesuai dengan AKG (68,0%). Hasil uji bivariat menunjukkan semua variabel tidak ada hubungan yang bermakna dengan status gizi. Walaupun semua variabel tidak berhubungan tetapi terdapat 33,0% murid yang gizinya buruk, oleh karena itu sebaiknya sekolah memonitoring status gizi dengan menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan murid TK secara berkala.