Abstrak
Skripsi ini berjudul ?PERAN BAITUL MAAL WAT TAMWIL (BMT) DALAM PEMANFAATAN DANA PIHAK KETIGA (Studi Kasus BMT Al- Fath Pamulang) ditulis oleh Ahmad Nuzuli, NIM : 0807025008, NIMKO : 3914020108007. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan menggambarkan permasalahan yang didasari dengan data yang didapat dari hasil observasi, wawancara, dan studi pustaka. Setelah itu dikumpulkan, diolah dan dianalisis sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) adalah salah satu penggerak majunya perekonomian Di Indonesia. Namun,Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sering kali terlupakan keberadaannya. Dan salah satu lembaga yang memperhatikanUsaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) adalah BMT.Karena, BMT adalah lembaga keuangan syariah non bank yang sifatnya informal. Disebut informal karna lembaga ini didirikan oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM). Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) selalu dihadapkan oleh permasalahan permodalan dalam memajukan bisnisnya dan Dana Pihak Ketigalahyang mempunyai peran andil dalam memajukan suatu usaha mikro. Adapun tujuan utama Dana Pihak Ketiga (DPK) adalah jangan sampai perusahaan terhenti dalam beraktifitas karena kekurangan dana.Namun, penyaluran Dana Pihak Ketiga dipengaruhi oleh tingkat performance lembaga. Hubungan antara tabungan dan pembiayaan dapat dilihat dari kemampuan BMT untuk meraih dana sebanyak-banyakya serta menyalurkan dana secara baik. Dari sini-lah sistem yang digunakan untuk menjaring Dana Pihak Ketiga sangat mempengaruhi dalam Pemanfaatannya. Semakin banyak Dana Pihak Ketiga yang di dapat maka semakin banyak pula pendapatan yang dikelola dalam pemanfaataannya dapat diterima. Memberikan pembiayaan kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) harus memenuhi beberapa prosedur yang harus dilegkapi sebelum menerima pembiayaan. Pembiayaan yang diberikaoleh BMT disalurkan kepada pembiayaan yang produktif.