Abstrak
Trio Fernando, ?Strategi Lembaga Keuangan Mikro Syariah Dalam Memenuhi Kecukupan Modal Kerja (Studi Kasus BMT HUSNAYAIN)? Program Studi Perbankan Syariah, Fakulktas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA Kesejahteraan pelaku Usaha Mikro Kecil (UMK) tidak dapat dilihat dari seberapa besar Usaha Mikro Kecil (UMK), menyumbang terhadap Product Domestik Bruto (PDB) suatu Negara, secara factual Usaha Mikro Kecil (UMK) terkadang mengalami kendala dalam memenuhi kebutuhan modal kerja dalam meningkatkan produktifitas Usaha Mikro Kecil (UMK) itu sendiri. Penyebab utamanya adalah Usaha Mikro Kecil (UMK) ini tidak terlepas dari permasalahan permodalan, tapi disisi lain, yang seharusnya disorot adalah kecukupan permodalan yang dimiliki oleh BMT, supaya akses permodalan yang disalurkan BMT ke Usaha Mikro Kecil (UMK) bisa terealisasikan, dengan permintaan pembiayaan yang semakin meningkat dari Usaha Mikro Kecil (UMK), BMT mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pembiayaan Usaha Kecil Mikro (UMK), hal ini diakibatkan oleh kecukupan modal kerja yang dimiliki oleh BMT Husnayain terbatas, terbukti pada tahun 2011 sampai 2013 realisasi pembiayaan BMT Husnayain, mengalami penurunan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi penurunan realisasi pembiayaan, diantaranya karena BMT Husnayain sepanjang tahun 2012 sampai 2013 tidak mendapatkan pinjaman dari lembaga keuangan bank, dan BMT Husnayain sepanjang tahun 2012 sampai 2013 hanya melakukan pengembalian pinjaman ditambah margin. Dengan menggunakan metode analisis SWOT, maka akan menghasilkan beberapa strategi yang dilakukan BMT Husnayain agar kecukupan modal kerja terpenuhi, diantaranya menganjurkan DPK menabung dengan mengunakan produk deposito dan mengurangi pencairan pembiayaan serta BMT Husnayain tidak membagikan SHU pertahun.