Abstrak
Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) merupakan hak asasi karyawan dan salah satu syarat untuk dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Dalam seminar yang berjudul ?Aplikasi Ergonomis dalam Bidang Kedokteran Gigi?, tersebut didapatkan 29,5% dokter gigi yang memutuskan untuk pensiun dini dari pekerjaannya sebagai dokter gigi, disebabkan karena penyakit Musculoskeletal disorders. Tujuan dari penelitian ini adalah diketahuinya gambaran postur kerja yang meliputi postur tubuh leher, punggung, lengan, pergelangan tangan, dan kaki pada aktivitas pelayanan medik gigi dasar Puskesmas di Kota Bekasi tahun 2013 berdasarkan metode REBA. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif melalui pendekatan observasional dengan disain studi cross sectional. Metode analisis penilaian risiko ergonomi yang digunakan adalah analisis Semi-Kuantitatif dengan menggunakan alat untuk risiko ergonomi, yaitu Rapid Entire Body Assessment (REBA). Pada penelitian ini dilakukan pada 37 orang tenaga kesehatan yang terdiri dari 24 orang dokter gigi dan 13 orang perawat gigi. Sampel dalam penelitian ini adalah total populasi Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah aktivitas tumpatan gigi dengan nilai risiko 9, berada pada kategori level risiko tinggi dan perlu perbaikan secepatnya. Posisi leher, punggung, lengan, dan pergelangan tangan berada pada postur janggal yang statis selama lebih dari 1 menit. Serta pergelangan tangan dan tangan melakukan gerakan berulang-ulang lebih dari 4 kali/ menit. Aktivitas tumpatan gigi dengan nilai risiko 10, berada pada kategori level risiko tinggi dan perlu perbaikan secepatnya. pergelangan tangan dan tangan melakukan gerakan berulang lebih dari 4 kali/ menit, serta bahu dan lengan mengalami perubahan yang besar. Berdasarkan hasil wawancara Nordic Body Map didapatkan sakit di leher dirasakan oleh 29 orang (dengan persentase 78%), sakit di bahu dirasakan oleh 21 orang (dengan persentase 57%), sakit di lengan dirasakan oleh 20 orang (dengan persentase 54%), sakit di punggung dirasakan oleh 13 orang (dengan persentase 35%), sakit di pinggang dirasakan oleh 25 orang (dengan persentase 68%), sakit di pergelangan tangan dirasakan oleh 25 orang (dengan persentase 68%), sakit di tangan dirasakan oleh 18 orang (dengan persentase 49%), Sakit di kaki dirasakan oleh 17 orang (dengan persentase 46%). Dan 2 orang dokter gigi sudah pernah dioperasi terkait MSDs. Hal ini menjelaskan bahwa aktivitas tindakan medik gigi dasar menyebabkan gangguan otot tulang rangka/ MSDs kepada para petugas dan perlu diperbaiki secepatnya.