Abstrak
Pekerja Pabrik Tahu bekerja dengan menggunakan postur kerja yang memiliki risiko untuk mengalami nyeri punggung bawah. Nyeri punggung bawah adalah masalah umum bagi pekerja yang bekerja dengan postur berdiri. Nyeri punggung bawah juga dapat disebabkan oleh kelelahan otot jika seseorang bekerja dengan postur berdiri dengan tubuh membungkuk. Postur ini menyebabkan beban statis pada otot bagiann belakang. (Bridger,1995). Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan postur kerja dengan keluhan nyeri punggung bawah pada pekerja Pabrik Tahu di Kelurahan Petukangan Utara, Jakarta Selatan, Tahun 2014. Penelitian ini dilakukan untuk melihat Hubungan Postur Kerja dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah pada Pekerja Pabrik Tahu di Kelurahan Petukangan. Jenis penelitian ini adalah analitik kuantitatif metode cross sectional dengan menggunakan uji chi square. Populasi dan sampel penelitian ini adalah seluruh pekerja pabrik tahu di Petukangan Utara. Data yang diambil adalah data primer dengan menggunakan kuesioner, dan lembar penilaian postur REBA. Penelitian ini dilakukan di Pabrik Tahu Petukangan Utara pada bulan April - Juni 2014. Hasil yang didapatkan sebanyak 81,8% pekerja mengalami nyeri punggung bawah, postur kerja juga menunjukkan pekerja 92,7% memiliki risiko, proses kerja menunjukkan pekerja dengan proses kerja tidak baik 87,3%, pekerja yang memiliki waktu kerja tidak sesuai ada 85,5%, pekerja yang memiliki usia tua sebesar 36,4%, pekerja dengan jenis kelamin perempuan sebesar 16,4%, pekerja yang perokok sebesar 72,7%, pekerja yang memiliki kesegaran jasmani tidak baik 90,9% dan pekerja yang memiliki IMT berisiko 14,5%. Variabel proses kerja (Pvalue=0.016), variabel waktu kerja (Pvalue=0.029), variabel kebiasaan merokok (Pvalue=0.048), serta variabel kesegaran jasmani (Pvalue=0.037) merupakan variabel yang memiliki hubungan significant dengan keluhan nyeri punggung bawah, sedangkan variabel postur kerja, usia, jenis kelamin dan IMT tidak menunjukkan adanya hubungan yang significant dengan keluhan nyeri punggung bawah setelah diuji dengan uji statistik. Saran yang diberikan penulis perlu disosialisasikan kepada pemilik Pabrik Tahu agar bekerja sesuai dengan waktu kerja yang sesuai yaitu Pasal 77 ayat 1, UU No. 13/2003 sehingga memungkinkan untuk menurunkan risiko keluhan nyeri punggung bawah, menyediakan alat kerja yang sesuai dengan posisi badan pekerja untuk mengurangi postur kerja yang salah dan melarang pekerja merokok ketika bekerja untuk mengurangi jumlah rokok yang dihisap pekerja serta mengurangi kontaminasi akibat merokok terhadap tahu.