Abstrak
Perkembangan pada anak merupakan periode penting dalam kehidupan, khususnya setelah melewati masa perkembangan sangat pesat pada usia tiga tahun. Setelah masa ini perkembangan akan berlangsung secara kontinyu, maka perlu dilakukan deteksi dini pertumbuhan dan perkembangan. Aspek-aspek perkembangan yang dipantau pada penelitian ini yaitu motorik kasar dan motorik halus. Motorik kasar adalah gerak yang melibatkan otot-otot besar, motorik halus adalah gerak yang melibatkan otot-otot kecil. Penelitian ini dilakukan untuk melihat faktor-faktor yang berhubungan dengan kemampuan motorik kasar dan halus balita di PAUD Kecamatan Tangerang. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan kuantitatif metode cross sectional dengan menggunakan uji chi square. Penelitian ini dilakukan di PAUD Kecamatan Tangerang Kelurahan Tanah Tinggi dan Sukasari pada bulan April-Juni 2014. Hasil yang didapatkan sebanyak 85,1% balita memiliki kemampuan motorik kasar optimal, dan 85,7% memiliki kemampuan motorik halus optimal.Variabel status gizi dengan motorik kasar (pvalue 0,013), variabel status gizi dengan motorik halus (pvalue 0,044), variabel jenis kelamin dengan motorik kasar (pvalue 0,029), variabel kejadian BBLR dengan motorik kasar ( pvalue 0,020), variabel Kejadian BBLR dengan motorik halus (pvalue 0,014), dan variabel pendidikan ibu dengan motorik kasar (pvalue 0,048) merupakan variabel yang memiliki hubungan signifikan dengan kemampuan motorik kasar dan halus balita. Hasil analisis multivariat terhadap motorik kasar didapatkan OR dari variabel status gizi adalah 4,450 ini berarti variabel status gizi merupakan variabel yang paling besar pengaruhnya terhadap motorik kasar. Dan Hasil analisis multivariat terhadap motorik halus didapatkan OR dari variabel kejadian BBLR adalah 4,817 ini berarti variabel kejadian BBLR merupakan variabel yang paling besar pengaruhnya terhadap motorik halus. Saran yang diberikan penulis perlu adanya deteksi dini gangguan tumbuh kembang anak sedini mungkin oleh petugas kesehatan dan ibu balita agar masa pertumbuhan dan perkembangan balita tidak terhambat dan dapat berjalan dengan baik terutama kemampuan motorik kasar dan halus merupakan landasan perkembangan untuk tahap perkembangan anak selanjutnya.