Abstrak
Gangguan saluran pernapasan merupakan kejadian dimana terdapat masalah pada saluran pernapasan yang menyebabkan seseorang berada dalam kondisi tidak sehat dan mengalami masalah pada saluran pernapasannya. Gangguan saluran pernapasan disini mencakup selesma, bronkitis dan Influenza serta gangguangangguan lainnya. Penyebab terjadinya gangguan tersebut bermacam-macam, diantaranya adalah kondisi kualitas udara dimana kandungan partikel tertentu didalam udara merupakan sumber bahaya bagi paru-paru. Secara umum gejala gangguan saluran pernapasan adalah sesak napas, batuk, pengeluaran dahak berlebihan, tubuh terasa lemah, kemampuan aktivitas fisik terganggu, hidung tersumbat, pilek, sakit kepala, rasa lesu, sakit tenggorokkan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Gangguan Saluran Pernapasan pada Pedagang Kaki Lima di Terminal Bus Blok M Jakarta Selatan Tahun 2014. Jenis penelitian ini menggunakan analitik kuantitatif dengan desain penelitian Cross sectional untuk melihat hubungan antara variabel independen dan dependen dengan pengukuran pada waktu yang bersamaan. Populasi yaitu seluruh pedagang kaki lima di di Terminal Bus Blok M dengan sampel keseluruhan dari jumlah populasi yaitu 120 pedagang kaki lima. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode sampling jenuh (Non Probability Sampling). Hasil dari penelitian ini adalah pedagang yang mengalami gangguan saluran pernapasan (74,2%), pendidikan rendah (70,8%), pedagang lama (66,7%), pengetahuan rendah (65,8%), kondisi tempat berdagang tidak memenuhi syarat (52,5%), kadar debu tidak memenuhi syarat (50,8%), suhu udara tidak memenuhi syarat (56,7%), kebiasaan tidak menggunakan masker(68,3%), kebiasaan merokok (63,3%). Hasil uji statistik menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pendidikan (P Value 0,000), pengetahuan (P Value 0,000), kadar debu (P Value 0,005), kebiasaan menggunakan masker (P Value 0,001), kebiasaan merokok (P Value 0,015) dengan kejadian gangguan saluran pernapasan. Tidak ada hubungan yang bermakna antara lama berdagang (P Value 0,768), kondisi tempat berdagang (P Value 0,471), suhu udara (P Value 0,510) dengan kejadian gangguan saluran pernapasan. Hasil pengukuran kadar debu melampaui baku mutu Ambien Nasional untuk parameter debu total (TSP) yaitu 250 μg/m3. Dengan demikian penelitian ini dapat merekomendasikan beberapa saran dan informasi pentingnya mengetahui dan menanggulangi gangguan saluran pernapasan dengan cara meningkatkan motivasi diri untuk mengurangi kebiasaan buruk dan ikut serta menjaga lingkungan.