Abstrak
Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) merupakan salah satu cara untuk mendeteksi secara dini kanker payudara. Berdasarkan laporan hasil RISKESDAS tahun 2007, prevalensi penyakit tumor/kanker di DKI Jakarta berada di urutan ketiga dari 9 provinsi yang mempunyai prevalensi diatas nasional (>5,03%) yaitu sebesar (7,4%).Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) pada karyawan dan dosen wanita di Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA Provinsi DKI Jakarta Tahun 2014.Penelitian ini bersifat analitik kuantitatif dengan desaincross sectional. Total sampel penelitian ini 77 responden menggunakan metode Simple Random Sampling. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat, bivariat danmultivariat. Hasil analisis univariat bahwa responden yang melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) yaitu 74.3%, umur responden lebih banyak20-30 tahun (83.1%), sudah pernah kawin (83.12%), tidak memiliki riwayat kanker keluarga (72.73%), tidak memiliki riwayat tumor payudara (94.81%), pengetahuan tinggi (55.8%), sikap baik (53.2%), tidak rutin melakukan pemeriksaan payudara (90.9%), terpapar informasi SADARI (79.22%), tidak mendapat dukungan suami (67.5%), tidak mendapat dukungan orang tua (66.2%), dan mendapat dukungan teman (64.9%). Hasil analisis bivariat diperoleh variabel yang berhubungan (Pvalue <0,05) dengan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) yaitu dukungan suami (Pvalue 0,002) dan dukungan orang tua (Pvalue 0,039). Sedangkan variabel yang tidak berhubungan dengan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) yaitu umur (Pvalue 0,099), status perkawinan (Pvalue 0,099), riwayat kanker keluarga (Pvalue 0,961), riwayat tumor payudara (Pvalue 0,964), pengetahuan (Pvalue 0,256), sikap (Pvalue 0,482), pemeriksaan rutin payudara (Pvalue 0,100), keterpaparan informasi media massa (Pvalue 0,068), dan dukungan teman (Pvalue 0,279).Hasil analisis multivariat didapatkan variabel yang paling dominan yaitu dukungan suami (12.985). Disarankan perlu adanya sosialisasi berupa penyuluhan, pelatihan atau seminar tentang kanker payudara dan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) kepada karyawan, dosen, maupun mahasiswa di UHAMKA bahkan diperlukan para suami dan orang tua dilibatkan untuk dapat menambah wawasannya tentang SADARI.