Abstrak
Provinsi DKI Jakarta menempati urutan ke-5 sebagai Provinsi dengan jumlah peserta KB suntik aktif terendah dibandingkan dengan Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Banten. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya penggunaan KB suntik di Provinsi DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang didapat dari Data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2012. Sampel dalam penelitian ini adalah semua wanita kawin berusia 15-49 tahun di Provinsi DKI Jakarta pada saat SDKI 2012 yang pernah atau sedang menggunakan kontrasepsi suntik. Desain penelitian yang digunakan yakni cross sectional. Analisa yang digunakan adalah analisa univariat, analisa bivariat dan analisa multivariat. Hasil univariat pada penelitian ini, kategori terbanyak adalah penggunaan kontrasepsi non suntik (53%), responden berumur sedang (52,7%), pendidikan tinggi (54,9%), memiliki anak cukup (92,9%), mengeluarkan biaya murah (52,6%), berpengetahuan tinggi (57,9%), tidak ada efek samping (89,5%), tidak membaca informasi tentang KB di surat kabar/majalah (67,5%), tidak membaca informasi tentang KB di poster (51,0%), tidak mendengarkan informasi tentang KB di radio (87,9%), melihat informasi tentang KB di televisi (72,6%), mendapatkan dukungan suami (95,8%) dan tidak mendapatkan dukungan petugas kesehatan (84,7%). Variabel yang berhubungan yaitu variabel umur (Pv 0,000), pendidikan (Pv 0,000), biaya (Pv 0,000), pengetahuan (Pv 0,000), efek samping (Pv 0,000), dan dukungan suami (Pv 0,027) dengan pemilihan alat kontrasepsi suntik. Variabel umur paling besar pengaruhnya terhadap penggunaan kontrasepsi suntik di Provinsi DKI Jakarta dengan OR 2.956 artinya responden yang berumur sedang memiliki peluang 2 kali lebih banyak memilih kontrasepsi suntik dibandingkan responden yang berumur muda dan berumur tua. Penelitian ini menyarankan untuk meningkatkan upaya promosi yang lebih efektif kepada masyarakat yang berumur muda dan tua mengenai informasi kontrasepsi suntik melalui media cetak maupun media elektronik.