Abstrak
Scaffolding merupakan komponen sementara dalam pekerjaan struktur di sektor kontruksi. Pekerjaan harus memanjat dan berada di ketinggian saat proses kegiatan scaffolding. Meskipun Proyek Menara Sentraya Blok M belum terjadi kecelakan kerja pada scaffolding namun tetap memiliki potensi risiko yang cukup tinggi dari risiko terjatuh, tergelincir, tertimpa frame, tangan terjepit dan perancah ambruk. Metode Penelitian ini adalah semi kuantitatif menggunakan metode pendekatan ris menejemen AS/NZS 4360 : 2004 dalam penelitian risiko. Metode yang digunakan adalah untuk menentukan tingkat risiko dan keselamatan kerja dalam tahapan pekerjaan perancah di Menara Sentraya Blok-M khususnya pada proses pemasangan dan pembongkaran skapolding. Poengumpulan data di lakukan dengan opservasi dan wawancara pada unit PT Beton kontruksi wicaksana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi pada proses scaffolding sudah memiliki sistem menejemen risiko yang baik, namun risiko terjatuh memiliki potensi risiko level very high dengan nilai 1500 , scaffolding ambruk juga memiliki risiko level very high dengan nilai 900 dan yang terakhir adalah tergelincir dengan risiko level very high dengan nilai 750 yang artinya pekrjan scaffolding harus di lakukan pengendalian untuk menurunkan tingkat resiko sehingga pekerjaan ini aman di kerjakan. Untuk itu diharapkan kepada PT Baja Kontruksi Wijaksana perlu melakukan peningkatan pengawasan , memperhatikan kondisi pekerja, melaksanakan pekerjaan sesuai dengan SOP, meningkatkan kerjasama dalam tim, uji sistematikkeadaan fisik serta kelayakan dari scaffolding dan memasang ramburambu serta memperhatikan cuaca pada saat bekerja.