Abstrak
Pada usia remaja, keadaan gizi tidak normal seperti gizi lebih atau gizi kurang perlu diperhatikan karena dampaknya dapat berlanjut hingga usia dewasa dan merupakan faktor risiko terjadinya berbagai penyakit. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan gaya hidup dengan indeks massa tubuh remaja di SMA Negeri 1 dan SMA Negeri 12 Kota Tangerang Tahun 2014. Jenis penelitian ini adalah studi analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah siswa/i kelas X-XI di SMA Negeri 1 Kota Tangerang dan SMA Negeri 12 Kota Tangerang pada tahun 2014 dengan jumlah 1090 orang. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 110 responden.Teknik pengambilan sampel dilakukan secara stratified random sampling. Hasil uji univariat menunjukkan, proporsi siswa/i di SMA Negeri 1 Kota Tangerang yang lebih banyak daripada SMA Negeri 12 Kota Tangerang adalah indeks massa tubuh normal, jenis kelamin laki-laki, pengetahuan gizi baik, memiliki keluarga kecil, ada faktor genetik, tidak sering mengkonsumsi fast food, aktivitas fisik baik, tidak merokok, konsumsi soft drink tidak sering, body image positif, konsumsi lemak kurang baik, konsumsi protein baik dan konsumsi karbohidrat kurang baik, sedangkan proporsi siswa/i di SMA Negeri 12 Kota Tangerang yang lebih banyak daripada SMA Negeri 1 Kota Tangerang adalah sebaliknya. Berdasarkan hasil uji bivariat yang telah dilakukan, dapat diketahui terdapat 3 variabel independen yaitu variabel jenis kelamin (Pvalue 0,008), pengetahuan gizi (Pvalue 0,016), dan body image (Pvalue 0,000) yang menunjukkan adanya hubungan bermakna dengan indeks massa tubuh di SMA Negeri 1 Kota Tangerang, sedangkan pada SMA Negeri 12 Kota Tangerang ditemukan terdapat 4 variabel independen yaitu variabel pengetahuan gizi (Pvalue 0,001), body image (Pvalue 0,000), konsumsi kabohidrat (Pvalue 0,026) dan konsumsi lemak (Pvalue 0,009) yang menunjukkan adanya hubungan bermakna dengan indeks massa tubuh. Untuk mencegah timbulnya keadaan gizi tidak normal pada anak sekolah, sebaiknya Institusi kesehatan terutama dibawah naungan pemerintahan bekerjasama dengan pihak sekolah melakukan pendekatan melalui penyuluhan kepada anak sekolah beserta orangtua untuk mempromosikan gaya hidup sehat meliputi pola makan seimbang baik konsumsi karbohidrat, lemak maupun protein.