Abstrak
Berdasarkan penelitian terdahulu tentang the utilization of maternal and child health handbook (MCHH) by midwives in Banten Province,Indonesia tahun 2013, untuk pengisian dan pencatatan buku KIA ditemukan 64,06 % buku KIA yang kosong pengisian dan pencatatannya, dan hanya sebesar 17,63 % dari buku KIA tersebut yang diisi sangat lengkap oleh tenaga kesehatan. Dari studi pendahuluan yang dilakukan peneliti masih belum tersedianya pelatihan khusus tentang pengisian buku KIA oleh tenaga kesehatan khususnya bidan dan belum ada kebijakan tertulis yang mendukung proses pencatatan baik dari puskesmas maupun dinas kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya gambaran permasalahan pada manajemen penerapan Buku KIA di Puskesmas Kab.Tangerang Tahun 2014. Desain penelitian yang digunakan penulis adalah penelitian dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Kabupaten Tangerang Provinsi Banten. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-Juli 2014. Sumber data dalam penelitian ini merupakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara mendalam (indepth interview), dokumentasi dan observasi. Hasil dari penelitian ini; pada tahap perencanaan penerapan Buku KIA masih terdapat data jumlah Ibu hamil yang belum dilaporkan, untuk tahapan pelaksanaan belum ada kebijakan tertulis dan reward untuk bidan dalam menggunakan Buku KIA karena pihak Puskesmas dan Dinkes beranggapan bahwa menggunakan Buku KIA merupakan sebuah kewajiban dari bidan sehingga bentuk dukungan yang diberikan hanya berupa lisan. Selain itu masih ditemukan Buku KIA yang hilang meski tidak banyak jumlahnya dikarenakan masih rendahnya kesadaran ibu hamil terhadap manfaat Buku KIA. Belum tersedianya media promosi penggunaan Buku KIA yang diperbaharui sejak Buku KIA diluncurkan. Masih terdapat pihak swasta yang belum melaporkan penggunaan Buku dikarenakan belum terjaringnya seluruh pihak swasta secara maksimal dan belum maksimalnya pelaksanaan kerjasama yang terjalin. Jumlah tenaga bidan Puskesmas yang tidak sebanding dengan jumlah bidan swasta. Pelaksanaan kelas ibu hamil dan kelas ibu balita di Puskesmas Kabupaten Tangerang belum dijalankan oleh seluruh Puskesmas dikarenakan dukungan lintas sektoral dan anggaran yang tersedia di Puskesmas. Untuk Puskesmas yang sudah melaksanakan kelas ibu hamil dan kelas ibu balita masih rendahnya partisipasi ibu hamil dan keluarga khususnya suami untuk hadir dan mendampingi pada saat kelas ibu hamil dan kelas ibu balita. Kegiatan monitoring dan evaluasi untuk Buku KIA dari Puskesmas dan Dinas Kesehatan yang dilihat adalah jumlah Buku KIA yang sudah didistribusikan ke ibu hamil, hasil pencatatan Buku KIA tidak menjadi salah satu yang di monev. Saran, perlu diterapkan kebijakan kepada bidan dalam menggunakan buku KIA, memaksimalkan peranan dan fungsi Bikor, menyediakan media promosi penggunaan Buku KIA yang menarik masyarakat, menjalin kerjasama lintas sektoral desa dan pihak swasta dalam menerapkan Buku KIA, memberlakukan sanksi yang tegas kepada pihak Puskesmas dan swasta untuk pelaporan dan pendataan ibu hamil, menjalankan secara maksimal PWS-KIA, menyelenggarakan pelatihan khusus penggunaan Buku KIA kepada tenaga kesehatan, menambah tenaga bidan untuk ditempatkan di desa untuk wilayah yang jumlah penduduk dan tenaga kesehatan swasta nya lebih banyak.