Abstrak
Tuberculosis Paru (TBC Paru) telah dikenal hamper diseluruh dunia, sebagai penyakit kronis yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang dapat menurunkan daya tahan fisik penderitanya secara serius. Data WHO menyebutkan penderita Tuberculosis Paru di Indonesia dengan hasil tes BTA Positif mencapai 240.183 orang.Sementara itu jumlah kematian akibat Tuberculosis Paru di Indonesia mencapai 88.113 orang atau 38 orang per 100.000 penduduk.Data tahun 2012 Indonesia menduduki tempat ketiga sebagai penyumbang kasus tuberculosis di dunia setelah Cina dan Indonesia. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Tuberculosis Paru di wilayah kerja Puskesmas Bojong Nangka Kecamatan Kelapa Dua Kabupaten Tangerang pada tahun 2013. Jenis penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional yaitu mengkaji atau meneliti masalah pada waktu penelitian dan pengamatan variable independen dan dependen dilakukan pada saat yang sama. Responden yang diambil adalah seluruh pengunjung yang datang ke Poli Paru Puskesmas Bojong Nangka yang akan dilakukan pemeriksaan laboratorium BTA. Teknik pengambilan sampel ini menggunakan total populasi atau seluruh pengunjung yang dating ke Poli Paru pada tanggal 22 Juni ? 31 Agustus tahun 2013 yang dilakukan pemeriksaan laboratorium BTA yang berjumlah 48 responden. Hasil penelitian univariat didapatkan responden yang umurnya beresiko menderita Tuberculosis Paru lebih banyak yaitu 91,7% dibandingkan dengan yang tidak beresiko, yang memiliki pekerjaan lebih banyak yaitu 66,7% dibandingkan yang tidak bekerja, perilaku yang tidak baik sebanyak 93,8% dibandingkan yang berperilaku baik. Hasil bivariate didapatkan variable yang memiliki hubungan bermakna dengan kejadian Tuberculosis Paru adalah factor host yaitu jenis kelamin (pvalue 0,000), pekerjaan (pvalue 0,014) dan factor lingkungan yaitu ventilasi (pvalue 0,030), kepadatan hunian (pvalue 0,027), kelembaban (pvalue 0,040), pencahayaan (pvalue 0,040) dan yang tidak berhubungan dengan kejadian Tuberculosis Paru adalah umur responden, pengetahuan, perilaku, pendidikan, status gizi dan suhu ruangan. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan agar memperhatikan faktor lingkungan rumah dan syarat rumah sehat seperti ventilasi, kepadatan hunian, kelembaban, pencahayaan. Dilakukan penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan, perilaku dan tindakan masyarakat khususnya mengenai pencegahan penularan Tuberculosis Paru kepada masyarakat.