Abstrak
Pemberian ASI Ekslusif ialah pemberian ASI saja pada bayi baru lahir hingga bayi berusia 6 bulan, tanpa memberikan makanan tambahan apapun. Alasan dilakukannya peneitian ini karena belum tercapainya cakupan ASI ekslusif di wilayah kota Depok dari tahun ke tahun. Penelitian dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI ekslusif di Posyandu kelurahan Bojongsari Baru. Departemen Kesehatan Republik Indonesia mengadopsi rekomendasi World Health Organization (WHO) (2003) tentang target ASI ekslusif selama 6 bulan sekitar 80%. Pada kenyataannya dari data yang tesebar hingga sepuluh tahun kemudian, target tersebut belum juga tercapai. Dengan demikian yang menjadi variabel dependent adalah pemberian ASI eksklusif, dan variabel independent terbagi menjadi tiga faktor, yaitu faktor predisposisi (umur, pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, dan paritas), faktor pemungkin (Tempat persalinan, Penolong persalinan, cara persalianan dan keterpaparan informasi), dan faktor penguat (dukungan tenaga kesehtan dan dukungan keluarga). Dalam penelitian ini menggunakan desain analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan di Posyandu Kelurahan Bojongsari Baru. Dengan Analisi Univariat dan Bivariat. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki bayi 6-12 bulan di Posyandu Kelurahan Bojongsari Baru, sebanyak 65 Ibu, DARI Variabel dependen terdapat responden yang tidak memberikan ASI Eksklusif sebanyak 55,4%. Variabel independent: umur ibu, pendidikan ibu, pekerjaan, pengetahuan, paritas,tempat bersalin, penolong persalinan, proses persalinan, keterpaparan informasi, dukungan tenaga kesehatan, dukungan keluarga. Variabel yang ada hubungan dengan pemberian ASI eksklusif yaitu variabel keterpaparan informasi (P= 0,029), dan Dukungan Keluarga (P=0,003). Variabel yang tidak ada hubungan dengan pemberian ASI Eksklusif adalah umur (1,000), pendidikan (0,959), pekerjaan (0,343), pengetahuan (0,067), paritas (0,925), tempat persalinan (1,000), penolong persalinan (1,000), cara persalinan (0,632), dan dukungan tenaga kesehatan (0,165) Dari penelitian yang didapat bahwa pemberian ASI eksklusif belum benar-benar maksimal. Presentase hasil penelitian diatas masih lebih besar dibanding dengan data Profil Kesehatan Kota Depok tahun 2012 yang hanya 23,1%. Namun bila dikaji lebih dalam dengan segala upaya yang diberikan harusnya cakupan ASI eksklusif bisa mencapai lebih dari 50%. Peneliti menyarankan untuk posyandu kelurahan bojongsari baru, kiranya kader dapat menjadi role mode yang sesungguhnya, agar ibu hamil dan menyusui yang lainnya dapat melihat bahwa bayi dengan ASI eksklusif dapat jauh lebih sehat dan memiliki pertumbuhan yang pesat.