Abstrak
Kegemukan berhubungan dengan gaya hidup seperti pola konsumsi makan yang salah serta kurangnya aktivitas fisik, saat remaja kegemukan dapat berlanjut obesitas pada saat dewasa dan merupakan faktor terjadinya beberapa penyakit degeneratif. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbandingan gaya hidup dan kejadian overweight pada mahasiswa di fakultas kesehatan dan fakultas non kesehatan Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka Tahun 2014. Jenis penelitian ini adalah studi analitik dengan menggunakan pendekatan case control. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa fakultas kesehatan dan mahasiswa fakultas non kesehatan Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka Tahun 2014 yang berjumlah 8.287 orang. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 200 responden (100 sampel kasus dan 100 sampel kontrol). Teknik pengambilan sampel kasus dan kontrol secara quota sampling. Hasil univariat menunjukkan proporsi kejadian overweight di fakultas kesehatan dan fakultas non kesehatan sama (50%). Berdasarkan karakteristik responden, rata-rata umur responden di fakultas kesehatan (20,16) dan rata-rata umur di fakultas non kesehatan (21,23). Sedangkan proporsi jenis kelamin perempuan lebih banyak di fakultas kesehatan (74%), begitupula di fakultas non kesehatan (53%). Berdasarkan konsumsi makanan, proporsi di fakultas kesehatan lebih banyak konsumsi makanan cepat saji sering (52%) dan konsumsi makanan jajanan sering (59%). Begitupula proporsi di fakultas non kesehatan lebih banyak konsumsi makanan cepat saji sering (33%) dan konsumsi makanan jajanan sering (69%). Berdasarkan aktivitas fisik, proporsi di fakultas kesehatan lebih banyak waktu menonton televisi berlebihan (57%), waktu tidur kurang (69%), dan kebiasaan olahraga ringan (70%). Begitupula proporsi di fakultas non kesehatan lebih banyak waktu menonton televisi berlebihan (74%), waktu tidur kurang (81%) dan kebiasaan olahraga ringan (59%). Berdasarkan keterpaparan media, proporsi di fakultas kesehatan lebih banyak responden yang kurang terpapar media cetak (56%) dan kurang terpapar media elektronik (83%). Begitupula di fakultas non kesehatan lebih banyak responden yang kurang terpapar media cetak (57%) dan kurang terpapar media elektronik (72%). Berdasarkan riwayat responden yang ada riwayat kegemukan dalam keluarga (54%). Sedangkan proporsi di fakultas non kesehatan lebih banyak responden yang tidak ada riwayat kegemukan dalam keluarga (53%). Berdasarkan hasil uji bivariat yang telah dilakukan dapat diketahui dari 11 variabel yang diteliti, ditemukan ada 4 variabel independen, yaitu waktu menonton televisi (Pvalue 0,026), waktu tidur (Pvalue 0,000), keterpaparan media cetak (Pvalue 0,016), riwayat kegemukan dalam keluarga (Pvalue 0,000) yang menunjukkan adanya perbedaan proporsi yang bermakna dengan kejadian overweight di fakultas kesehatan. Sedangkan di fakultas non kesehatan ditemukan ada 2 variabel independen, yaitu waktu tidur (Pvalue 0,000), dan riwayat kegemukan dalam keluarga (Pvalue 0,000) yang menunjukkan adanya perbedaan proporsi yang bermakna dengan kejadian overweight. Berdasarkan hasil uji multivariat yang telah dilakukan di fakultas kesehatan diketahui Odds Ratio (OR) paling tinggi adalah variabel riwayat kegemukan dalam keluarga dengan nilai OR 4,911 artinya responden yang ada riwayat kegemukan dalam keluarga 4,911 kali lebih tinggi dibandingkan responden yang tidak ada riwayat kegemukan dalam keluarga. Begitupula di fakultas non kesehatan diketahui bahwa OR paling tinggi adalah variabel riwayat kegemukan dalam keluarga dengan nilai OR 59,397 artinya responden yang ada riwayat kegemukan dalam keluarga 59,397 kali lebih tinggi dibandingkan responden yang tidak ada riwayat kegemukan dalam keluarga. Untuk mencegah terjadinya kegemukan secara lanjut dikalangan mahasiswa, sebaiknya instansi pemerintah bekerjasama dengan pihak universitas untuk melakukan penyuluhan kesehatan mengenai gizi secara mendalam dan mempromosikan gaya hidup sehat meliputi pola makan dan aktivitas fisik.