Abstrak
Perbandingan praktik higiene saat menstruasi sangat penting bagi para siswi untuk menjaga kebersihan organ reproduksi agar terhindar dari penyakit infeksi saluran reproduksi. Penelitian ini dilakukan bertujuan praktik higiene saat menstruasi pada siswi di SMP Negeri 28 Bekasi Selatan dan di SMK YPP Bekasi Selatan Tahun 2015. Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai dengan Mei di SMP Negeri 28 Bekasi Selatan dan di SMK YPP Bekasi Selatan Tahun 2015. Jenis penelitian ini adalah analitik kuantitatif metode cross sectional. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode Stratified Random Sampling dengan sampel sebanyak 222 responden. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat untuk mendapatkan gambaran distribusi frekuensi dan presentase setiap variabel, serta analisis bivariat untuk melihat hubungan antara dua variabel dengan menggunakan uji chi square. Hasil analisis univariat dalam penelitian di SMP Negeri 28 menunjukkan responden paling banyak memiliki praktik higiene yang kurang baik (81%). Sedangkan variabel independen berdasarkan umur responden paling banyak yaitu remaja awal (63%). Berdasarkan pengetahuan paling banyak yang memiliki pengetahuan rendah (78%). Berdasarkan sikap paling banyak yang memiliki sikap negatif (55%). Berdasarkan keterpaparan media cetak paling banyak sedikit terpapar (59%). Berdasarkan keterpaparan media elektronik lebih banyak yang banyak terpapar media elektronik (58%). Berdasarkan pekerjaan ibu lebih banyak ibu tidak bekerja (76%). Berdasarkan pendidikan ibu lebih banyak ibu yang berpendidikan rendah (70%). Berdasarkan peran ibu lebih banyak ibu sedikit berperan (95%). Berdasarkan peran dukungan teman sebaya lebih banyak sedikit berperan (99%). Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa dari 9 variabel independen, variabel yang memiliki hubungan bermakna dengan praktik higiene saat menstruasi adalah pendidikan ibu (Pvalue 0,047), sedangkan variabel lainnya tidak memiliki hubungan bermakna yaitu umur (Pvalue 0,376), pengetahuan (Pvalue 0,055) sikap (Pvalue 0,294), keterpaparan media cetak (Pvalue 0,127), keterpaparan media elektronik (Pvalue 0,305), pekerjaan ibu (Pvalue 0,911), peran ibu (Pvalue 0,186), dan peran dukungan sebaya (Pvalue 0,271). Hasil analisis univariat dalam penelitian di SMK YPP menunjukkan responden paling banyak memiliki praktik higiene yang kurang baik (75%). Sedangkan variabel independen berdasarkan umur responden paling banyak yaitu remaja tengah (70%). Berdasarkan pengetahuan paling banyak yang memiliki pengetahuan rendah (70%). Berdasarkan sikap paling banyak yang memiliki sikap negatif (63%). Berdasarkan keterpaparan media cetak paling banyak terpapar (51%). Berdasarkan keterpaparan media elektronik lebih banyak yang banyak terpapar media elektronik (67%). Berdasarkan pekerjaan ibu lebih banyak ibu tidak bekerja (84%). Berdasarkan pendidikan ibu lebih banyak ibu yang berpendidikan rendah (75%). Berdasarkan peran ibu lebih banyak ibu sedikit berperan (88%). Berdasarkan peran dukungan teman sebaya lebih banyak sedikit berperan (91%). Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa dari 9 variabel independen tidak memiliki hubungan bermakna dengan praktik higiene saat menstruasi adalah umur (Pvalue 0,738), pengetahuan (Pvalue 1,000) sikap (Pvalue 0,240), keterpaparan media cetak (Pvalue 0,191), keterpaparan media elektronik (Pvalue 1,000), pekerjaan ibu (Pvalue 1,000), pendidikan ibu (Pvalue 0,297) peran ibu (Pvalue 0,346), dan peran dukungan sebaya (Pvalue 0,250). Saran yang diberikan peneliti adalah melakukan peningkatan untuk penambahan kurikulum sekolah dan mendirikan PIK KRR (Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja) bekerjasama dengan BKKBN.