Abstrak
Saat kuliah tentunya seorang mahasiswa memiliki harapan tinggi untuk memperoleh pekerjaan yang layak, dan dapat mensejahterakan hidup nantinya. Namun sulitnya keadaan sekarang ini justru mempengaruhi optimisme mahasiswa dalam memperoleh kesuksesannya kelak, ditengah persaingan pasar yang ketat. Padahal optimisme adalah inti dari motivasi seseorang untuk berjuang dalam dunia persaingan ekonomi yang kuat. Penelitian ini dilakukan di Fakultas Psikologi UHAMKA Jakarta, dan dilakukan kepada 60 responden. Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini yaitu bahwa adanya hubungan antara optimisme dengan kecemasan menghadapi dunia kerja pada mahasiswa tingkat akhir di Fakultas Psikologi UHAMKA Jakarta. Data dikumpulkan dengan menggunakan instrumen dalam bentuk skala likert sebanyak 24 butir untuk skala optimisme, dan 25 butir untuk skala kecemasan menghadapi dunia kerja. Hasil pengukuran dari kedua skala kemudian dianalisa untuk mengetahui hubungan kedua variabel tersebut dengan menggunakan koefisien korelasi Pearson. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukan nilai rxy = 0,006. Nilai hubungan tersebut lebih kecil dari nilai kritis pada tabel dengan taraf signifikansi 0,01 yaitu sebesar 0,964, maka dengan demikian hipotesis bahwa terdapat hubungan antara optimisme dengan kecemasan menghadapi dunia kerja pada mahasiswa tingkat akhir Fakultas Psikologi UHAMKA Jakarta, ditolak. Kesimpulan penelitian ini adalah tidak ada hubungan antara optimisme dengan kecemasan menghadapi dunia kerja pada mahasiswa tingkat akhir. Hal ini menunjukan tidak adanya korelasi yang signifikan antara optimisme dengan kecemasan menghadapi dunia kerja mahasiswa tingkat akhir Fakultas Psikologi UHAMKA Jakarta.