Abstrak
Tiap tahun angka asupan ASI eksklusif di Indonesia telah menunjukkan peningkatan tiap tahunnya. Namun peningkatan tersebut dinilai tidak mencukupi menurut standar WHO. Salah satu penyebab hal tersebut adalah kurangnya keterlibatan suami dalam proses menyusui yang dilakukan oleh ibu, seperti: membantu mengerjakan pekerjaan rumah tangga serta mengasuh anak
yang lain saat ibu sedang menjalani proses menyusui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial suami dengan pemberian ASI eksklusif istri pada bayi. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif sedangkan pengolahan data dilakukan dengan cara korelasional. Responden yang terlibat dalam penelitian ini adalah ibu menyusui warga RW 011 dan RW 013 Kelurahan Gaga Kecamatan Larangan Kota Tangerang yang memiliki bayi usia 7 bulan ? 24 bulan, sebanyak 41 orang. Pengambilan data dilakukan dengan cara memberikan skala dukungan sosial suami dan pemberian ASI eksklusif yang dibuat oleh peneliti. Hasil uji coba skala menunjukan bahwa reliabilitas skala dukungan sosial suami adalah 0,927 sedangkan reliabilitas yang ditunjukan oleh skala pemberian ASI eksklusif sebesar 0,888. Data statistik korelasi Pearson menunjukan bahwa hubungan antara kedua variabel sebesar
0,235 yang menandakan bahwa keeratan hubungan rendah. Dengan kata lain menunjukkan hipotesis alternatif (Ha) ditolak, yang artinya tidak ada hubungan dukungan sosial suami terhadap
pemberian ASI eksklusif istri pada bayi di Kelurahan Gaga Kecamatan Larangan Kota Tangerang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian ASI eksklusif pada dasarnya tidak hanya disebabkan oleh faktor dukungan sosial suami saja. Melainkan terdapat juga faktor-faktor lain yang lebih dominan yang dapat mendorong dan mempengaruhi ibu memberikan ASI eksklusif pada bayinya, diantaranya: sifat ASI yang praktis, ekonomis, menghemat waktu, serta dengan memberikan ASI dapat menjalin kasih sayang antara ibu dan bayi, juga perasaan bangga ibu telah memberikan ASI eksklusif pada bayi mereka.