Abstrak
Operasi adalah tindakan yang sering menimbulkan kecemasan, berbagai alasan yang dapat menyebabkan kecemasan pasien dalam menghadapi pembedahan. Mestinya masyarakat Indonesia yang religius lebih berpegang pada nilai-nilai yang ada dalam ajaran agamanya. Karena semakin baik penghayatan agama seseorang maka semakin sehat jiwanya. Tetapi pada kenyataannya orang takut bila menghadapi operasi, mereka takut operasi akan gagal.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat religiusitas dengan kecemasan menghadapi operasi obgyn pada pasien di RS Tugu Ibu Cimanggis Depok. Terdapat 30 Partisipan pasien di rumah sakit dengan usia 18 - 41 tahun dari pasien operasi yang dirawat di Rumah Sakit tersebut. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik incidental sampling. Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah metode skala Likert. Pengukuran variabel-variabel dalam penelitian ini menggunakan dua macam skala yaitu skala tingkat religiusitas berdasarkan teori Nashori dan Rachmy (2002) dan skala kecemasan menghadapi operasi Obgyn dari teori Rosenhan dan Seligman (1989). Skala tingkat religiusitas memiliki nilai reliabilitas (rxx)=0,905 dan nilai reliabilitas skala kecemasan menghadapi operasi
Obgyn (rxx)=0,882.
Berdasarkan perhitungan analisis data penelitian dengan menggunakan teknik korelasi pearson product moment menunjukkan koefisien korelasi (r) = negatif 0,067 dengan p<0,05 (p=0,723) sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa tingkat religiusitas dengan kecemasan menghadapi operasi obgyn pada pasien rumah sakit TUGU IBU di DEPOK adalah tidak signifikan. Artinya dalam penelitian ini tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat religiusitas dengan kecemasan menghadapi operasi obgyn pada pasien rumah sakit TUGU IBU di DEPOK.