Abstrak
Tindakan kekerasan yang dilakukan oleh para pelajar dewasa ini sudah sangat memprihatinkan. Berbagai media massa memberitakan mengenai berbagai bentuk tindak kekerasan yang dilakukan oleh pelajar misalnya saja perkelahian antar pelajar (tawuran), penodongan, perusakan sekolah, pemerasan dan penganiayaan. Berbagai tindakan atau perilaku tersebut berhubungan dengan masalah kontrol diri, dan salah satu faktor yang mempengaruhi kontrol diri individu adalah pola asuh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kontrol diri ditinjau dari pola asuh otoriter, otoritatif dan permisif pada siswa. Kontrol diri merupakan kemampuan seseorang dalam mengendalikan tingkah lakunya agar dapat tetap sesuai dengan pemikiran, emosi, impuls-impuls, dan penampilan. Pola asuh adalah cara berinteraksi orangtua dengan anak, bagaimana orangtua menjalankan perannya dalam mendidik dan membesarkan anak serta cara bersosialisasi anak dengan tingkah laku yang sesuai dan dapat diterima masyarakat. Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada perbedaan control diri antara pola asuh otoriter dengan pola asuh otoritatif pada siswa, ada perbedaan kontrol diri antara pola asuh otoriter dengan pola asuh permisif pada siswa, dan ada perbedaan kontrol diri antara pola asuh otoritatif dengan pola asuh permisif pada siswa. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pola asuh dan Variabel terikat adalah kontrol diri. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 211 siswa SMP PGRI 336 Pondok Betung yang terdiri dari kelas VII dan kelas VIII. Jumlah sampel penelitian berdasarkan tabel Kreji Morgan dan didapatkan jumlah sampel sebanyak 130 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Proportional Random Sampling. Analisis data penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik analisis independent sampel test untuk melihat ada tidaknya perbedaan kontrol diri ditinjau dari pola asuh otoriter,otoritatif dan permisif. Hasil analisis data penelitian diperoleh nilai t kontrol diri siswa antara Pola asuh otoriter dengan pola asuh otoritatif sebesar -2,670 dengan p = 0,009 dan signifikansi < 0,05 ,maka H0 ditolak dan Ha diterima, yang artinya terdapat perbedaan kontrol diri antara pola asuh otoriter dengan pola asuh otoritatif. Nilai t kontrol diri siswa antara pola asuh otoriter dengan pola asuh permisif sebesar - 3,610 dengan p = 0,001 dan signifikansi < 0,05 ,maka H0 ditolak dan Ha diterima, yang artinya terdapat perbedaan kontrol diri antara pola asuh otoriter dengan pola asuh permisif. Nilai t kontrol diri siswa antara pola asuh otoritatif dengan pola asuh permisif sebesar -0,583 dengan p = 0,561 dan signifikansi > 0,05 ,maka H0 diterima, yang artinya tidak ada perbedaan kontrol diri antara pola asuh otoritatif dengan pola asuh permisif.