Abstrak
Nurasa, Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dan Motivasi Kerja Guru terhadap Disiplin Kerja Guru Sekolah Dasar Negeri di kecamatan Kalideres Jakarta Barat. Tesis, Jakarta : Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA, Jakarta, 2014. Tesis ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dan Motivasi Kerja Guru terhadap Disiplin Kerja Guru Sekolah Dasar Negeri di kecamatan Kalideres Jakarta Barat. Hipotesis penelitian ; (1) Terdapat pengaruh langsung positip Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah terhadap Disiplin Kerja Guru, (2) Terdapat pengaruh langsung positip Motivasi Kerja Guru terhadap Disiplin Kerja Guru, (3) Terdapat Pengaruh langsung positip Kepemimpinan Transformasional Kepala sekolah terhadap Motivasi kerja Guru. Penelitian ini menggunakan metode field research melalui survey kausal dengan analisis regresi dan teknik korelasional dengan populasi terdiri dari 135 guru yang tersebar di 14 Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Kalideres Jakarta Barat, sampel dipilih dengan teknik sampel acak proporsional (proportionate random sampling), dengan jumlah 100 guru. Data dikumpulkan dengan menggunakan angket untuk mengukur Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah (X1), Motivasi Kerja Guru (X2), dan Disiplin Kerja Guru (X3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ; pertama, terdapat Pengaruh langsung positip Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah (X1) terhadap Disiplin Kerja Guru (X3) dengan persamaan regresi ^X3 = 79,596 + 0,354 X1,hasil uji signifikansi dan linearitas model regresi diperoleh Fhitung= 13,551 > F)98;1)(01,0(tabel= 6,90, dengan demikian persamaan regresi X3atas X1 sangat signifikan. Demikian pula kelinieran persamaan regresi Fhitung= 1,487 < F)80;18)(05,0(tabel= 1,70, dengan demikian persamaan regresi X3 atas X1 linear. Hasil perhitungan uji koefisien korelasi antara Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah (X1) dengan Disiplin Kerja Guru (X3) diperoleh koefisien korelasi sederhana r13 = 0,349 dan r213 = 0,121. Dengan demikian uji koefisien korelasi rh = 0,349 > rt = 0,195, artinya dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan positif signifikan antara Kepemimpinan Transformasional Kepala sekolah dengan Disiplin Kerja Guru. Sementara itu hasil perhitungan uji t dimana thitung= 3,681 > t)98;995,0(tabel= 2,63, maka dapat disimpulkan koefisien korelasi sangat signifikan. Sementara koefisien pengaruh dalam analisis jalur Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah (X1 ) terhadap Disiplin Kerja Guru (X3 ) diperoleh p31 = 0,13 > 0,05 maka koefisien Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah (X1) terhadap Disiplin Kerja Guru (X3) sangat signifikan. Kedua, terdapat pengaruh positip signifikan Motivasi Kerja Guru (X2) terhadap Disiplin Kerja Guru (X3) dengan persamaan regresi ^ X 3 = 34,297 + 0,709 X2, hasil uji signifikansi dan linearitas model regresi diperoleh F hitung= 133,07 > F)98;1)(05,0(tabel= 3,94, dengan demikian persamaan regresi X3 atas X2 sangat signifikan. Demikian pula kelinieran persamaan regresi F hitung= 0,456 < F)75;23)(05,0(tabel= 1,65, dengan demikian persamaan regresi X3 atas X2 linear. Hasil perhitungan uji koefisien korelasi antara Motivasi Kerja Guru (X2 ) dengan Disiplin Kerja Guru (X3 ) diperoleh koefisien korelasi sederhana r23 = 0,759 dan r223 = 0,576. Dengan demikian uji koefisien korelasi r h = 0,759 > r t = 0,195, artinya dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan positif signifikan antara Motivasi Kerja Guru dengan Disiplin Kerja Guru. Sementara itu hasil perhitungan uji t dimana t hitung= 11,534 > t)98;995,0(tabel= 2,63, maka dapat disimpulkan koefisien korelasi sangat signifikan. Sementara koefisien pengaruh dalam analisis jalur Motivasi Kerja Guru (X2) terhadap Disiplin Kerja Guru (X 3 ) diperoleh p32 = 0,98 > 0,05 maka koefisien Pengaruh Motivasi Kerja Guru (X2 ) terhadap Disiplin Kerja Guru(X3 ) sangat signifikan. Ketiga, terdapat Pengaruh langsung Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah(X1 ) terhadap Motivasi Kerja Guru(X2 ) dengan persamaan regresi ^ X 2 = 85,244 + 0,340 X1, hasil uji signifikansi dan linearitas model regresi diperoleh F hitung= 10,61 > F ) 98 ; 1 )( 05 , 0 (   tabel= 3,94, dengan demikian persamaan regresi X2atas X1 sangat signifikan. Demikian pula kelinieran persamaan regresi F hitung= 0,99 < F)80;18)(05,0(tabel= 1,65, dengan demikian persamaan regresi X2atas X1 linear. Hasil perhitungan uji koefisien korelasi antara Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah (X1 ) dengan Motivasi Kerja Guru (X2 ) diperoleh koefisien korelasi sederhana r12 = 0,313 dan r212 = 0,098. Dengan demikian uji koefisien korelasi r h = 0,313 > r t = 0,195, artinya dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan positif signifikan antara Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dengan Motivasi Kerja Guru. Sementara itu hasil perhitungan uji t dimana t hitung= 3,258 > t)98;995,0(tabel= 2,63, maka dapat disimpulkan koefisien korelasi sangat signifikan. Sementara koefisien pengaruh dalam analisis jalur Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah(X1 ) terhadap Motivasi Kerja Guru(X 2 ) diperoleh p21 = 0,313 > 0,05 maka koefisien Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah(X1 ) terhadap Motivasi Kerja Guru(X2 ) sangat signifikan. Berdasarkan temuan di atas, Displin Kerja Guru dapat dicapai secara optimal dengan cara meningkatkan Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dan Motivasi Kerja Guru. Hal ini berarti bahwa kedua variabel tersebut menjadi dua faktor penentu yang bermakna. Pada akhirnya hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan dan khususnya untuk peningkatan disiplin kerja guru di sekolah dasar negeri di Kecamatan Kalideres Jakarta Barat. Saran sebagai rekomendasi untuk Dinas Pendidikan Dasar Kecamatan Kalideres Jakarta Barat agar kepemimpinan kepala sekolah lebih cendrung pada kepemimpinan tarnsformasional kepala sekolah agar dapat mengatasi kebutuhan nyata dari para guru dalam meningkatkan disiplin kerjanya.