Abstrak
Abdul Haris Pito. Hubungan antara Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) dan Motivasi Kerja dengan Kinerja Pegawai pada Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan. Tesis. Jakarta: Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammdiyah Prof. Dr. HAMKA, 2014 Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan antara Diklat dan Motivasi Kerja dengan Kinerja Pegawai, baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama. Hipotesis yang diuji adalah (1) terdapat hubungan positif antara Diklat dengan kinerja pegawai. (2) terdapat hubungan positif antara motivasi kerja dengan kinerja pegawai. (3) terdapat hubungan positif antara Diklat dan motivasi kerja secara bersama-sama dengan kinerja kerja pegawai. Penelitian dilaksanakan pada Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan, dengan metode penelitian survai. Responden penelitian pegawai berjumlah 134 orang (30 orang untuk ujicoba dan 100 orang untuk penelitian). Instrumen menggunakan kuesioner Kinerja Pegawai sebagai variabel terikat, sedangkan instrumen kuesioner Diklat dan kuesioner Motivasi Kerja sebagai variabel bebas. Instrumen kuesioner Kinerja Pegawai, Diklat dan Motivasi Kerja divalidasi dengan menggunakan korelasi product moment, sedangkan reliabilitas diukur dengan rumus Alpha Cronbach. Analisis data menggunakan teknik korelasi dan regresi (sederhana/jamak) Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, ternyata ketiga hipotesis yang diajukan dapat diterima. pengujian hipotesis pertama menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara pendidikan dan pelatihan dengan kinerja pegawai yang memperlihatkan bahwa nilai korelasi antara kinerja pegawai dan pendidikan-pelatihan sebesar 0,432 dengan persamaan regresi Ŷ = 0,503 + 39.40. Sedangkan koofisien determinasinya sebesar 18,7%. Ini menunjukkan bahwa faktor Diklat cukup berkontribusi sebesar 18.7% pada kinerja pegawai pegawai. Pengujian hipotesis kedua menyimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara motivasi kerja dengan kinerja pegawai yang ditujukkan nilai korelasi antara motivasi dan kinerja sebanyak 0,473, dengan koofisien determinasi sebanyak 22% dan persamaan regresi Ŷ = 0,448 + 40.265. Faktor motivasi ini ternyata juga cukup berpengaruh terhadap kinerja pegawai, bahwa secara individu determinasinya melebihi faktor Diklat. Pengujian hipotesis ketiga, terdapat hubungan positif antara Diklat dan motivasi kerja secara bersama-sama dengan kinerja pegawai Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan. Dengan demikian berarti bahwa makin sering seorang pegawai mengikuti Diklat dan makin tinggi motivasi kerja pada pegawainya, makin tinggi pula kinerja pegawai tersebut. Hasil penelitian ini berguna untuk meningkatkan kualitas diklat dan motivasi kerja terhadap pegawai dalam upaya meningkatkan kinerja pegawai tata usaha secara efektif.