Abstrak
ABDUL MUNIR. Hubungan Supervisi Pengawas dan Kualitas Kepemimpinan Kepala Sekolah Dengan Kinerja Guru SMP Negeri Kecamatan Putussibau Selatan dan Putussibau Utara Kabupaten Kapuas Hulu. Tesis. Jakarta, Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA, 2012. Tujuan penelitian ini adalah: (1) mengetahui Hubungan supervisi pengawas dan kualitas kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru di 9 SMP Negeri Kecamatan Putussibau Selatan dan Putussibau Utara Kabupaten Kapuas Hulu, (2) mengetahui apakah ada hubungan supervisi pengawas dengan kinerja guru di 9 SMP Negeri Kecamatan Putussibau Selatan dan Putussibau Utara Kabupaten Kapuas Hulu, (3) mengetahui seberapa besar hubungan kualitas kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru di 9 SMP Negeri Kecamatan Putussibau Selatan dan Putussibau Utara Kabupaten Kapuas Hulu. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional yang mendeskripsikan tentang hubungan supervisi pengawas, kualitas kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru di 9 SMP Negeri Kecamatan Putussibau Selatan dan Putussibau Utara Kabupaten Kapuas Hulu. Teknik pengumpulan data menggunakan responden 35 guru sebagai sumber data. Teknik penentuan responden menggunakan teknik proporsional random sampling. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis statistik deskriptif dan teknik analisis statistik inferensial dengan analisis regresi ganda. Hasil penelitian menemukan bahwa : Pertama, hasil perhitungan uji signifikansi koefisien korelasi thitung lebih besar dari ttabel yaitu 4,873 > 1,697 pada taraf nyata 0,05. Pola hubungan antara kedua variabel ini dinyatakan oleh persamaan regresi Ŷ = 2,921 + 0,992 X1. Persamaan ini memberikan informasi bahwa setiap perubahan 1 unit Supervisi Pengawas akan mengakibatkan terjadinya perubahan Kinerja Guru sebesar 0,992 pada konstanta 2,921. Hasil analisis korelasi sederhana antara Supervisi Pengawas dengan Kinerja Guru diperoleh nilai koefisien korelasi ry1 = 0,647. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara Supervisi Pengawas dengan Kinerja Guru. Perhitungan kedua, hasil uji signifikansi koefisien korelasi thitung lebih besar dari ttabel yaitu 5,111 > 1,697 pada taraf nyata 0,05. Pola hubungan antara kedua variabel ini dinyatakan oleh persamaan regresi Ŷ = 8,659 + 0,941 X2. Persamaan ini memberikan informasi bahwa setiap perubahan 1 unit Kualitas Kepemimpinan Kepala Sekolah akan mengakibatkan terjadinya perubahan Kinerja Guru sebesar 0,941 pada konstanta 8,659. Hasil analisis korelasi sederhana antara Kualitas Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Kinerja Guru diperoleh nilai koefisien korelasi ry2 = 0,665. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara Kualitas Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Kinerja Guru. Hasil perhitungan ketiga untuk uji signifikansi koefisien korelasi diperoleh thitung lebih besar dari ttabel yaitu 31,788 > 3,29 pada taraf nyata 0,05. Pola hubungan antara kedua variabel ini dinyatakan oleh persamaan regresi Ŷ = 7,10 + 0,82 X1+ 0,14 X2. Persamaan ini memberikan informasi bahwa setiap perubahan 1 unit Supervisi Pengawas dan Kualitas Kepemimpinan Kepala Sekolah secara bersamasama akan mengakibatkan terjadinya perubahan Kinerja Guru sebesar 0,94(0,82 + 0,14) pada konstanta 7,10. Hasil analisis korelasi sederhana antara Supervisi Pengawas dan Kualitas Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Kinerja Guru diperoleh nilai koefisien korelasi r12 = 0,665. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara Supervisi Pengawas dan Kualitas Kepemimpinan Kepala Sekolah secara bersamasama dengan Kinerja Guru. Dengan hasil penelitian ini, dapat diinterprestasi perbaikan sebagai berikut: (1) Pengawas sekolah meningkatkan pengawasan manajerial terdiri dari pembinaan, pemantauan (standar pengelolaan, standar pembiayaan, standar sarana dan prasarana, standar pendidik & tenaga kependidikan) dan penilaian kinerja sekolah pada satuan pendidikan yang menjadi binaannya, (2) Kepala Sekolah lebih meningkatkan kualitas kepemimpinannya dalam menjalankan fungsi pengawasan. Kepala sekolah diharapkan mampu memberi pengaruh yang baik dalam menetapkan fungsi planning, organizing, actuating maupun controlling untuk menunjang kinerja guru demi pencapaian mutu pendidikan yang maksimal, sehingga mutu pelayan pendidikan di 9 SMP Negeri Kecamatan Putussibau Selatan dan Putussibau Utara Kabupaten Kapuas Hulu lebih berkualitas, dan (3) Membangun Kinerja Guru merupakan cermin keberhasilan rencana pengembangan sekolah. Pelaksanaan peningkatan Kinerja Guru akan mendukung tercapainya profesional guru yang mampu menghasilkan insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif secara adil, bermutu, dan relevan untuk kebutuhan peningkatan mutu pembelajaran di 9 SMP Negeri Kecamatan Putussibau Selatan dan Putussibau Utara Kabupaten Kapuas Hulu.