Abstrak
Suhardi, Pengaruh Keterampilan Manajerial Kepala Sekolah dan Iklim Kerja Guru terhadap Motivasi Kerja Guru pada SMP Negeri di Kecamatan Kebayoran Baru Jakarta Selatan. Tesis, Jakarta: Program Studi Magister Administrasi Pendidikan, Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA, Maret, 2015. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji Pengaruh Keterampilan Manajerial Kepala Sekolah dan Iklim Kerja Guru terhadap Motivasi Kerja Guru pada SMP Negeri di Kecamatan Kebayoran Baru Jakarta Selatan. Hipotesis penelitian; (1) Terdapat pengaruh langsung dan positif keterampilan Manajerial kepala sekolah terhadap motivasi kerja guru, (2) Terdapat pengaruh langsung dan positif iklim kerja guru terhadap motivasi kerja guru, (3) Terdapat pengaruh langsung dan positif keterampilan Manajerial kepala sekolah terhadap iklim kerja guru. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan pendekatan korelasional dengan populasi terdiri dari 134 Guru pada 4 SMP Negeri di Kecamatan Kebayoran Baru Jakarta Selatan, di pilih dengan proporsional random sampling, dengan jumlah 100 guru. Data dikumpulkan dengan menggunakan angket untuk mengukur keterampilan manajerial kepala sekolah, iklim kerja guru dan motivasi kerja guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; pertama, terdapat pengaruh langsung positif keterampilan Manajerial kepala sekolah terhadap motivasi kerja dapat di terima, hal ini dapat diketahui dengan memiliki persamaan regresi X? 3 = 47,698 + 0,580 X1., dan hasil perhitungan uji t dimana th > tt (8,570 > 1,67). Dan berdasarkan hasil perhitungan rumus product moment, koefisien korelasi dapat diketahui koefisien jalur (p31 = 0,456) pada α = 0,05, bahwa rh > rt (0,655 > 0,195) artinya dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif keterampilan Manajerial kepala sekolah terhadap motivasi kerja guru, dengan koefisien determinasi sebesar r213 = 0,428. Hal ini berarti sebesar 42,8% variasi motivasi kerja guru (X3) dipengaruhi oleh keterampilan Manajerial kepala sekolah (X1). Kedua, terdapat pengaruh langsung positif iklim kerja guru terhadap motivasi kerja guru dapat di terima, hal ini dapat diketahui dengan memiliki persamaan regresi X ? 3 = 67,901 + 0,530 X2, dan hasil perhitungan uji t di mana th > tt (7,462 >1,67). Dan berdasarkan hasil perhitungan rumus product moment, koefisien korelasi dapat diketahui koefisien jalur (p32 = 0,302) pada α = 0,05, bahwa rh > rt (0,602 > 0,195) artinya dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif iklim kerja guru terhadap motivasi kerja guru, dengan koefisien determinasi sebesar r213 = 0,362. Hal ini berarti sebesar 36,2% variasi motivasi kerja guru (X3) dipengaruhi oleh iklim kerja guru (X2). Ketiga, terdapat pengaruh langsung positif keterampilan manajerial kepala sekolah terhadap iklim kerja guru dapat di terima, hal ini dapat diketahui dengan memiliki persamaan regresi sebagai berikut: X ? 2 = 33,358 + 0,660 X1, dan hasil perhitungan uji t di mana th > tt (8,599 > 1,67). Dan berdasarkan hasil perhitungan rumus product moment, koefisien korelasi dapat diketahui bahwa rh > rt (0,656 > 0,195) artinya dapat dikatakan koefisien jalur (p21 = 0,656) pada α = 0,05, bahwa terdapat pengaruh positif keterampilan manajerial kepala sekolah terhadap iklim kerja guru, dengan koefisien determinasi sebesar r212 = 0,430. Hal ini berarti sebesar 43,0% variasi iklim kerja guru (X2) dipengaruhi oleh keterampilan Manajerial kepala sekolah (X1). Berdasarkan temuan penelitian di atas, motivasi kerja guru dapat di capai secara optimal dengan cara meningkatkan keterampilan manajerial kepala sekolah dan iklim kerja guru. Hal ini bahwa kedua variabel tersebut menjadi 2 (dua) faktor penentu yang bermakna.