Abstrak
Riana Indrawati. Pengetahuan dan Sikap Remaja Madrasah Aliyah terhadap Kesehatan Reproduksi Remaja di Indramayu, Jawa Barat. Tesis Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Prof.DR. Hamka. 2011. Tesis ini bertujuan untuk melihat hubungan antara jenis kelamin, umur, sumber informasi, peran orang tua, teman sebaya, peran guru dan keaktifan remaja dalam berorganisasi dengan pengetahuan dan sikap remaja Madrasah Aliyah terhadap kesehatan reproduksi remaja di Indramayu. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode cross sectional jenis penelitian yang digunakan kuantitatif yaitu penelitian yang melakukan analisis antara variabel dependen dengan variabel independen. Penelitian dilakukan di tiga Madrasah Aliyah dari dua kecamatan yang ada di Indramayu dengan jumlah sampel dari Madrasah Aliyah Negeri sebanyak 111 orang, Madrasah Al Hidayah sebanyak 65 orang dan Madrasah Al Muminien sebanyak 58 orang atau secara kesuluruhan berjumlah 234 orang. Penelitian ini menggunakan sistem angket dalam mengumpulkan data. Analisis yang digunakan dengan univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa remaja yang mempunyai pengetahuan baik sebanyak 132 orang (56,4%) dan yang mempunyai pengetahuan kurang sebanyak 102 orang (43,6%). Sedangkan remaja yang mempunyai sikap positif sebanyak 118 orang (50,4%) dan yang bersikap negatif sebanyak 116 orang (49,6%). Secara bivariat variabel-variabel yang mempunyai hubungan bermakna dengan pengetahuan adalah jenis kelamin, usia, sumber informasi, peran orang, peran teman dan peran guru. Sedangkan keaktifan remaja dalam berorganisasi tidak ada hubungan yang bermakna dengan pengetahuan. Sedangan variabel-variabel yang mempunyai hubungan bermakna dengan sikap antara lain: usia, sumber informasi, peran orang tua, peran teman, peran guru dan keaktifan remaja dalam berorganisas. Sedangkan sikap yang tidak mempunyai hubungan yang bermakna yaitu jenis kelamin. Dengan mempertimbangkan hasil penelitian ini, penulis menyarankan untuk memberikan informasi kesehatan reproduksi pada remaja sedini mungkin. Hal ini dapat melibatkan instansi kesehatan, lembaga pendidikan, masyarakat dan orang tua untuk menambah wawasan dan dapat mencegah sikap negatif terhadap kesehatan reproduksi remaja.