Abstrak
Penulis melakukan penelitian dalam ruang lingkup pengaruh produk domestik bruto (PDB), inflasi dan BI rate terhadap dana pihak ketiga (DPK) Perbankan Syariah. DPK merupakan bagian terpenting bagi Bank Syariah, karena dari dana inilah bank bisa melaksanakan fungsinya sebagai lembaga intermediasi antara nasabah yang kelebihan dana dan yang kekurangan dana, di mana nantinya dana ini akan disalurkan pada investasi atau kegiatan yang disalurkan sesuai syariat Islam, bank akan memperoleh profit dari kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana ini dan nasabah mendapatkan keuntungan berupa bagi hasil. Perkembangan suatu bank sangat dipengaruhi kemampuannya dalam menghimpun dana dari masyarakat. Perbankan Syariah setiap tahunnya mengalami peningkatan jaringan kantor, akan tetapi peningkatan jaringan kantor ini tidak serta merta meningkatkan perolehan perbankan syariah dari sisi penghimpunan dana pihak ketiga. Dari data pertumbuhan perbankan syariah terlihat bahwa perkembangan DPK mengalami perlambatan pada tahun 2008 dan 2012. Perlambatan yang terjadi seiring dengan terjadinya ketidakstabilan ekonomi dan memburuknya keadaan makroekonomi di Indonesia dan dunia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh produk domestik bruto, inflasi, dan BI rate terhadap dana pihak ketiga perbankan syariah. Data yang digunakan adalah data time series per triwulan periode Desember 2006-Maret 2014, menggunakan data publikasi dari website resmi Bank Indonesia dan Badan Pusat Statistik. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode regresi linier berganda menggunakan SPSS versi 20. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel produk domestic bruto berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap DPK. Variabel inflasi tidak berpengaruh dan memiliki arah negatif terhadap DPK, begitu pula dengan BI rate tidak memiliki pengaruh namun memiliki arah positif terhadap DPK.