Abstrak
Euis Nessia Fitri. Hubungan antara Budaya Organisasi dan Kecerdasan
Emosional Guru dengan Etos Kerja Guru Sekolah Menengah Kejuruan Negeri
(SMKN) SeJakarta Barat. Tesis. Sekolah Pascasarjana Universitas
Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA, 2013.
Tesis ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara budaya organisasi
dan kecerdasan emosional guru dengan etos kerja guru sekolah menengah
kejuruan negeri (SMKN) SeJakarta Barat. Enam SMKN di Jakarta Barat dipilih
sebagai populasi terjangkau dengan jumlah sampel 135 orang guru dari 203
jumlah populasi.
Metode yang dipergunakan adalah metode kuantitatif, dengan menggunakan
analisis korelasi. Kuesioner dipergunakan untuk menjaring data tentang budaya
organisasi, kecerdasan emosional guru, dan etos kerja guru. Subyek dalam
penelitian ini adalah guru SMKN SeJakarta Barat. Sampel dalam penelitian ini
adalah 135 orang guru.
Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) terdapat hubungan positif
antara budaya organisasi dengan etos kerja guru, diperoleh ry1 = 0,515 dan
koefisien determinasi (r2) = 26,52%. Hal ini menunjukan bahwa hubungan
budaya organisasi dengan etos kerja guru rendah, dan budaya organisasi
memberikan sumbangan sebesar 26,52% terhadap etos kerja guru. (2) Terdapat
hubungan positif antara kecerdasan emosional guru dengan etos kerja guru, ry2 =
0,432 dan koefisien determinasi (r2) = 18,66%. Hal ini menunjukan bahwa
hubungan antara kecerdasan emosional guru dengan etos kerja guru cukup rendah
yang dapat dibuktikan bahwa kecerdasan emosional memberikan sumbangan
sebesar 18,66% terhadap etos kerja guru. (3) Terdapat hubungan positif antara
budaya organisasi dan kecerdasan emosional guru secara bersama-sama dengan
etos kerja guru, Ry.12 = 0,288 dengan Ŷ= 49.490+0.521X1+0.391X2. Ini
menunjukkan bahwa budaya organisasi memberikan kontribusi sebesar 26,52%
dan kecerdasan emosional guru memberikan kontribusi sebesar 18,66% terhadap
etos kerja guru. Uji signifikansi korelasi parsial antara Variabel X1 dengan Y
dengan pengontrol X2 (ry12) diperoleh 0,452 dan thitung (5,83) > ttabel (1,67), dengan
demikian hasil uji signifikansi korelasi parsial tersebut dengan pengontrol variabel
X2 terdapat hubungan positif antara variabel X1 dengan variabel Y sedangkan
antara X2 dengan Y dengan pengontrol X1 (ry21) diperoleh 0,346 dan thitung (4,23)
> ttabel (1,67), dengan demikian hasil uji signifikansi korelasi parsial tersebut
dengan pengontrol variabel X1 terdapat hubungan positif antara variabel X2
dengan variabel Y.
Penelitian ini memberikan suatu fakta bahwa budaya organisasi dan kecerdasan
emosional guru di beberapa sekolah di Jakarta Barat dinilai kurang baik sehingga
kontribusinya terhadap etos kerja guru rendah pula. Seiring dengan peningkatan
budaya organisasi dan kecerdasan emosional guru, etos kerja guru akan meningkat
pula.