Abstrak
R. Dewi Rakhma S. Pemberdayaan komite sekolah dalam rangka implementasi manajemen berbasis sekolah di Sekolah Menegah Pertama Negeri 3 Rangkasbitung - Lebak Provinsi Banten. Tesis. Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA. 2014. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya dan kinerja komite sekolah, kendala-kendala yang dihadapi serta upaya-upaya sekolah dalam mengimplementasikan Manajemen Berbasis Sekolah, serta tingkat partisipatif orang tua dan masyarakat melalui wadah komite sekolah terhadap penyelenggaraan pendidikan di SMPN 3 Rangkasbitung. Hipotesis atau asumsi atau dugaan yang di uji adalah: 1) terdapat interrelasi antara penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dengan pemberdayaan komite sekolah. 2) Jika Manajemen Berbasis Sekolah diterapkan secara efektif maka pemberdayaan komite sekolah dapat dilaksanakan. Teknik dan prosedur pengumpulan data yang digunakan adalah Model Spradley. Analisis data merupakan proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti disarankan data. Metode dan prosedur penelitian dalam penelitian kualitatif dikenal dengan Human Instrumen artinya peneliti sebagai alat pengumpul data. Adapun metoda pengumpulan data yang dilakukan antara lain: wawancara, studi dokumen, observasi atau pengamatan, dan catatan yang dianggap perlu seperti: memo, kumpulan kode. Sedangkan untuk pengujian validitas dan reabilitas untuk keabsahan data menggunakan uji : 1) credibility (validitas internal), 2) transferability (validitas eksternal), dependability (reabilitas), dan confirmability (obyektivitas). Penelitian ini menemukan bahwa Pertama, pelaksanaan program kerja komite sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Rangkasbitung telah berjalan secara efektif. Hal ini ditandai dengan adanya pemahaman pengurus komite sekolah dan kepala sekolah terhadap tugas dan peran komite sekolah dan peran serta aktif komite sekolah dalam penyelenggaraan program kerja sekolah. Kedua, pemberdayaan komite sekolah dilakukan dengan berbagai upaya komunikasi intensif dan terbuka antara pihak sekolah dengan komite sekolah, dan pelibatan komite sekolah dalam penyelenggaraan program kerja sekolah yang bersifat strategis. Ketiga, faktor pendukung pelaksanaan program komite sekolah meliputi: (a) adanya komitmen yang tinggi dari komite sekolah untuk membantu sekolah; (b) dukungan dana, ide, tenaga dan fasilitas yang memadai; (c) terjalinnya komunikasi yang baik; (d) koordinasi yang baik; (e) latar belakang pendidikan anggota komite sekolah; dan (f) kepala sekolah yang selalu proaktif. Faktor penghambat pelaksanaan program komite sekolah di adalah: (a) faktor kesibukkan pengurus komite sekolah, dan (b) jadwal/waktu pertemuan yang terbatas. Berdasarkan temuan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa secara umum kinerja komite sekolah berdampak positif terhadap terhadap mutu pendidikan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Rangkasbitung. Hal ini ditandai dengan adanya dukungan materil maupun non materil dalam berbagai program peningkatan mutu sekolah. Memperhatikan simpulan ini, maka implikasi dari hasil penelitian adalah: peningkatan kualitas sekolah terus dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak termasuk pihak sekolah sendiri dalam berbagai pengambilan kebijakan, peningkatan dan perbaikan kontrol kinerja komite secara berkesinambungan, dan peningkatan kerjasama antar pihak sekolah dan komite sekolah dalam perlengkapan sarana prasarana sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan secara maksimal dan sesuai yang diharapkan.