Abstrak
Penyebab langsung kematian ibu sebesar 90% terjadi pada saat persalinan dan segera setelah persalinan (SKRT, 2001) .Penyebab langsung kematian ibu adalah perdarahan (28%), eklamsia (24%) daninfeksi (11%). Data yang diperoleh dari Departemen Kesehatan RI tahun 2008, tercatat pencapaian cakupan K1 dan K4 untuk DKI Jakarta sudah mencapai target. Dan data 2010 adalah DKI Jakarta K1 97,9%, K1 Nakes Trisemester 1 89,2 % dan K4 84,3%. Pencapaian cakupan kunjungan ibu hamil K1 di Puskesmas Kecamatan KebayoranLama tahun 2012 sudah mencapai target 100% tetapi cakupan K4 tahun 2012 belum mencapai target yaitu 88,85% dari target Nasional 95%. Hal ini menunjukkan adanya kesenjangan antaracakupan K1 dan K4 ( Data Real Puskesmas Kecamatan Kebayoran Lama). Masih rendahnya persentase ibuhamil yang mengunjung iklinik antenatal 4 kali sesuaistandar. Hal ini dapat dikarenakan oleh berbagai faktor antara lain ketidaktahuan tentang pentingnya pelayanan antenatal, pendidikan, kemiskinan dan faktorgeografis. Berbagaiuraian di atas telah melatarbelakangi perlunya dilakukan penelitian, maka yang menjadi rumusan masalah penelitian adalah adanya kesenjangan cakupan antara K1 yang sudah mencapai target 100% dancakupan K4 yang belummencapai target yaitu 93,74% dari target nasional 95,0% di PuskesmasKecamatanKebayoran Lama. Penelitian ini adalah studi deskriptif kuantitatif desain yang digunakan cross sectional (penelitian yang dilakukan pada satu waktu dan satu kali, tidak ada followup, untuk mencari hubungan antara variable independen dan dependen). Dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kunjungan antenatal K4. Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Kecamatan Kebayoran Lama.Penelitian dilakukan pada bulan Juni sampaiJuli 2013. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil trimester III (≥36 minggu) yang berkunjung kepuskesmas untuk memeriksakan kehamilannya pada periode tahun 2013 (Juli 2013). Populasi penelitian ini didapat dari daftar nama ibu hamil yang usia kehamilannya memasuki trimester III (≥36 minggu) bersumber dari Puskesmas Kecamatan Kebayoran Lama tahun 2013( Juli 20131). Sampel penelitian ini adalah total populasi yang semua ibu hamil trimester III (≥36 minggu) yang memeriksakan kehamilannya kepuskesmas KecamatanKebayoran Lama tahun 2013. Secara umum ibuhamil yang melakukan kunjungan antenatal di Puskesmas Kecamatan Kebayoran Lama, diperoleh gambaran kunjungan antenatal K4 sesuai standar (59,7%) dan kategori tidak sesuaistandar (40,3%). Pelayanan antenatal harus diberikan sesuai standar nasional, sekurang-kurangnya 4 kali selama kehamilan, yaitu satu kali dalam trimester I, 1 kali dalam trimester II dan dua kali dalam trimester III. Dalam penelitian ini standar belum dilakukan oleh ibu hamil, masih ada beberapa ibu hamil yang tidak melakukan pemeriksaan kehamilan pada 3 bulan pertama kehamilan (17,3%). Hasil penetian faktor predisposing yang diteliti menunjukkan variabel yang berhubungan yaitu umur (p=0,00) hubungan menunjukkan makin tinggi resiko umur ibu hamil makin tinggi presentase kunjungan antenatal sesuai standar dengan OR=0,027, pendidikan (p=0,047) hubungan menunjukkan makin tinggi pendidikan responden makin tinggi presentase kunjungan antenatal K4 sesuai standar dengan OR=3,321, dan jumlah anak (p=0,00) hubungan menunjukkan makin banyak anak atau keadaan beresiko makin tinggi presentase kunjungan antenatal K4 sesuai standar dengan OR=0,03.Hasil penelitian faktor enabling yang diteliti menunjukkan dari tiga variabel yang diteliti terdapat 2 variabel yang berhubungan variabel jarak tempuh (p=0,006) hubungan menunjukkan makin dekat tempat pelayanan makin tinggi presentase kunjungan antenatal K4 sesuai standar (OR=6,188) dan kualitas antenatal K1 (p=0,045), hubungan menunjukkan ibu yang menilai pelayanan antenatal yang diterimanya berkualitas cenderung melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur dengan OR=3,157. Faktor reinforcing yang diteliti hanya variabel dukungan dari keluarga, hasil menunjukkan masih rendahnya presentase ibu hamil yang mendapat dukungan kuat dari keluarga, uji statistik mendapatkan terdapat hubungan bermakna antara ibu yang mendapat dukungan darisuami/keluarga dengan kunjungan antenatal K4 sesuai standar diperoleh (p=0,002) dengan OR=6,600. Saran adalah Hasil penelitian didapat masih rendah nya jumlah kunjungan antenatal K4 sesua istandar di Wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, karena itu untuk instansi terkait perlu ditingkatkan program pembinaan pelayanan ibu hamil khususnya promosi kesehatan tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan melalui pendataan ibu hamil dan pelaksanaan kunjungan rumah bagi ibu hamil yang tidak melakukan pemeriksaan kehamilan. Meningkatkan penyuluhan tentang pemeriksaan kehamilan seperti pengetahuan tentang manfaat pemeriksaan kehamilan, waktu pemeriksaan dan frekuensi pemeriksaan kehamilan khususnya kepada ibu hamil yang berumur tidak beresiko, berpendidikan rendah, jumlah anak tidak beresiko, yang berjarak tempuh jauh dan yang kurang mendapat dukungan keluarga. Meningkatkan Sumber Daya Manusia yaitu kemampuan petugas khususnya bidan dalam peningkatan kualitas pelayanan antenatal sesuai dengan standar pelayanan dasar. Khususnya pemberian konseling, informasi dan motivasi tentang pelayanan antenatal di Puskesmas, dengan pelatihan-pelatihan supervisi, dan pembahasan kasus secara berkala. Pemberdayaan keluarga dengan pengembangan organisasi masyarakat seperti KP ibu (KelompokPendukung), sebagai forum diskusi dan pemberian informasi untuk dapat memotivasi dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan.Untuk penelitilain, untuk mendapatkan jawaban penyebab rendah nya kunjungan antenatal K4 sesuai standar dibutuh kan penelitian yang tinggi tingkatannya.