Abstrak
Di tinjau dari luasnya masalah kesehatan gigi menunjukkan bahwa 62,4 persen penduduk merasa terganggu produktivitas kerja/sekolah karena sakit gigi. Secara umum penyakit gigi yang dikeluhkan masyarakat adalah karies gigi dan penyakit guzi . Hasil study SKRT 2001, menyatakan 52,3 penduduk usia 10 tahun ke atas mengalami karies gigi yang belum di tangani, khususnya di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan mahasiswa FKG dalam menerapkan standar operasional prosedur penambalan gigi dengan GIC di RSGM FKG Universitas Indonesia. Jenis penelitian dengan menggunakan desain cross sectional. Sampel yang diambil adalah mahasiswa yang sedang melakukan penambalan gigi dengan GIC di klinik konservasi yaitu mahasiswa angkatan 2007 dan angkatan 2008 yang berjumlah 56 mahasiswa. Dari hasil penelitian kepatuhan mahasiswa FKG terhadap standar operasional prosedurN penambalan gigi dengan GIC di Rumah Sakit Gigi dan Mulut responden yang patuh adalah 44orang (78,6%) dan yang tidak patuh adalah 12 orang (21,4%). Dari hasil penelitian yang berjenis kelamin perempuan lebih banyak dari pada laki-laki yaitu 43 orang (76,8), dari tahub angkatan akademik 2007 lebih banyak yaitu 30 orang (53,6%), dan responden berpengetahuan tinggi lebih banyak yaitu 30 orang (53,6%), sikap responden yang positif lebih banyak yaitu 32 orang (57,1%), dan motivasi responden tinggi yaitu sebanyak 39 kepemimpinan baik yaitu 32 orang (57,1%), pengawasan dosen pembimbing baik yaitu 29 orang (51,8%), dan kelengkapan sarana kurang baik yaitu 29 orang (51,8%). Setelah dilakukan uji statistic di dapatkan variabel yang berhubungan dengan kepatuhan mahasiswa antara lain, tahun angkatan akademik (Pvalue 0,010), pengetahuan (Pvalue 0,001) dan variabel motivasi (Pvalue 0,031). Dengan demikian, peneliti dapat merekomendasikan beberapa saran yaitu untuk meningkatkan lagi khususnya pemimpin yaitu Kaprodi mahasiswa untuk memberikan perhatian kepada mahasiswa untuk melaksanakan prosedur kerja yang baik, dan perlu adanya penambahan alat tambal untuk mahasiswa yang sedang mengikuti pendidikan profesi.