Abstrak
Penyakit kardiovaskular (PKV) terutama penyakit jantung koroner menjadi pembunuh utama di negara-negara industri (Anwar T.B, 2004). Di Indonesia, jumlah pasien Penyakit Jantung Koroner dan Infark Miokard Akut yang dirawat inap sebesar 31.853 pasien. Sedangkan jumlah kematian di rumah sakit yang disebabkan oleh penyakit jantung koroner sebesar 19,4% dari seluruh angka kematian karena penyakit jantung (Depkes, 2009). Dalam penelitian di Inggris, rata-rata lama rawat pasien PJK > 6 hari (Gray, dkk, 2005). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik, tingkat keparahan penyakit, dan daya terima makanan dengan lama perawatan pada pasien dewasa penderita penyakit jantung koroner di Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dan pengambilan data dilakukan dengan cara purposive sampling dengan jumlah sampel yang diperoleh sebanyak 33 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 87,9% responden berusia ≥45 tahun, 72,7% berjenis kelamin laki-laki, 51,5% mengkonsumsi makanan dari luar rumah sakit dan memiliki penyakit lain seperti CHF, DM dan hipertensi. Lama rawat responden < 7 hari sebanyak 69,7%. Sebanyak 66,7% responden memiliki daya terima terhadap persepsi citarasa yang baik, dan sebanyak 54,5% responden memiliki daya terima berdasarkan pencapaian asupan energi dengan kategori kurang dari 80% sajian rumah sakit. Hasil uji Fisher Exact dengan derajat kepercayaan 95%, didapatkan hasil bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara karakteristik responden, tingkat keparahan penyakit, dan daya terima makanan dengan lama perawatan responden. Sebaiknya dilakukan pemantauan kepada pasien yang tidak menghabiskan makanannya, agar asupan gizi pasien tetap dapat tercukupi selama dirawat di rumah sakit.