Abstrak
Data PT Jamsostek (2012) sampai Agustus 2012, jumlah kecelakaan kerja mencapai 31 kasus per hari. Di PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk Cilegon Banten bagian pabrik HSM (Hot Strip Mill) pada tahun 2010, 2011, dan 2013 tiap tahun kasus kecelakaan tercatat 1 kasus akan tetapi pada tahun 2012 Zero Accident tercapai dengan tidak ada kasus kecelakaan. Tujuan dari penelitian ini adalah diketahuinya pelaksanaan penyuluhan K3 dalam mencapai program zero accident pabrik HSM (Hot Strip Mill) di PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk Cilegon Banten Tahun 2013. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif melalui pendekatan observasional. Pada penelitian ini informan yang akan diminta pendapatnya untuk wawancara mendalam berjumlah 6 orang yaitu HSE Pusat (2 orang) dan Sub P2K3 pabrik HSM (4 orang). Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk Cilegon pabrik HSM (Hot Strip Mill) sudah memiliki program penyuluhan K3 , Tool Box Meeting dan Safety Inductions yang diperkuat dengan kebijakan K3 yang merupakan komitmen PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk terhadap pelaksanaan K3, Program pelaksanaan penyuluhan K3 yang ada di PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk sudah cukup baik hal ini karena program dan pelaksanaannya sudah berjalan secara rutin. Namun jika ditelaah dari Monitoring, Document dan Data Control untuk Tool Box Meeting dan Safety Inductions lebih kearah SOP HSE Talks and Meeting serta SOP Safety Inductions masih dalam proses di dalam SOP atau WI-nya, begitu juga dengan temuan tentang keikutsertaan pekerja yang di temukan dari hasil wawancara bahwa masih ada pekerja yang belum mendapatkan Safety Inductions serta ada yang mengikuti Safety Inductions itu hanya di awal masa kerjanya setelah sudah lama kerja sudah tidak mengikuti.Dari hasil wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen peneliti menyarankan agar standar SOP HSE Talks and Meeting serta SOP Safety Inductions dibuat secara standar OHSAS 18001, serta peneliti menyarankan agar program yang sudah ada, di monitoring dokumen dan data kontrol secara berkala bahkan di buat secara standar yang merujuk pada OHSAS 18001 serta mengadakan program K3 secaratertulis di sub P2K3